4.6.10

REPERTOIRE


Repertoire
Menginjak awal Februari, aku mati- matian mencari makna dari sebuah kata-  VALENTINE. Wajarlah, Februari identik dengan bulan penuh kasih sayang. Sebenarnya, aku sendiri sedikit malas berpikir tentang itu sejak MUI mengharamkan dirayakannya Valentine. Pun bagiku yang bukan penganut VALENTINE, setiap bulan, bahkan setiap hari adalah hari penuh kasih sayang, dari family, teman, and most of all darimu tentunya. Jadi mengapa susah payah memaknai istilah Valentine?. Well, memang iseng tapi sengaja, akhirnya aku memutuskan upload catatan ini di bulan Juni dan kali ini aku mencoba melihat makna lain dari bulan Februari, anggap saja ini adalah assessment dari akumulasi perasaan kasih sayang yang telah kau berikan kepadaku. Terinspirasi dari sebait kalimat (yang lebih mirip curhatan) seorang kawan di facebook, aku mendapat ide menata ulang romantic things yang berjubel di otakku. Itung- itung me- refresh cerita tentang kita… 
Sometimes, what we need only a good music to listen to and someone who care about us…… -Anonymous

Hmm… kini sudah begitu banyak kenangan yang kau torehkan dalam perjalanan hidupku. Meskipun lebih banyak selisih pendapat dan kontroversi, menghadirkan gelak tawa dan tumpahan air mata, tapi semua kenangan itu mengukir relief tersendiri dalam hatiku. Apalagi setiap kenangan selalu didukung soundtrack yang pas. Kini, katakanlah sedang tidak sengaja mendengar lagu tertentu dalam daftar soundtrack kita, rasanya seperti mencet tombol rewind. Dan kembalilah aku berperan sebagai aku bersama denganmu di masa- masa itu. Masa dimana tercipta begitu banyak kenangan yang manis dan tidak sedikit kenangan yang pahit.
Sumpah I love you…
I need you…
I miss you…
Aku tak bisa musnahkan kamu dari otakku…
-          Sumpah, I love you.. (Dewi2)

Bagiku tidak cukup sulit untuk merangkai lagi pecahan- pecahan memori yang menggantung dalam ingatanku. Lagipula, entah mengapa setiap kali meletakkan jemariku diatas keyboard, selalu saja bayangmu yang muncul di layar monitor. Alhasil, setiap kali berusaha mencari imajinasi yang beda, tetap saja yang tertulis hanya tentangmu. Tentangmu. Ya, hanya tentangmu sebagaimana berdiam di relung hatiku. Bukankah cukup mudah mengingat semua hal tentangmu?. Mungkin pikiranku memang sudah terlanjur terkontaminasi olehmu, atau boleh jadi semacam kecanduan terhadap segala hal yang berhubungan denganmu. Kadang aku sering tiba- tiba termenung, lalu mulailah pikiranku merangkai imaji, memikirkan sesuatu yang bahkan tidak sempat kau pikirkan.  
I’m all about you…
I’m all about us…
No baby, you never have to question my love…
And every night, there’s a new crowd…
 but it’s always YOU…
- I’m All About You (Aaron Carter)

Aku tersenyum kecil ketika mulai menulis bagian awal tulisan ini, sekaligus sebuah alasan mengapa aku sengaja menulisnya sebelum menulis kenangan yang lain.
Aku mengingat tragedi romantis yang masih sangat segar dalam ingatanku. Bagaimana aku bisa tidak tertawa jika mengingat tragedi makan siang dan sandal putus di Mall akhir Januari kemarin??. Kala itu, meski aku tertawa, bukan berarti aku benar- benar melihatmu lucu berjalan telanjang kaki di mall. Sebenarnya aku sungguh terharu. Sungguh meleleh. Sungguh- sungguh sedang terbang tinggiiiiiiiii. Mulanya, aku pikir kamu akan kokoh dengan doktrin no gender differentiation itu dan membiarkan aku yang telanjang kaki sambil menjinjing sandal putus lalu berjalan mengitari mall. Tapi ternyata aku salah BESAR! Jujur, waktu itu aku jatuh cinta kesekian kali padamu. Ditonton puluhan pasang mata di mall, rasanya aku seperti sedang berjalan dengan aktor utama di adegan film- film romantic action gitu. Aktor utama yang rela berjalan telanjang kaki mengitari mall demi menyelamatkan muka malu kekasihnya. Hihihi. Thumbs up deh buat kamu… Dengan begitu, kamu nggak perlu menungguku memakai dress feminine saat nonton film di bioskop, lalu memberikan jasmu agar aku nggak kedinginan, kan?? I know it always be a part of your dreams…
Di setiap langkahku, ku’kan slalu memikirkan dirimu…
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu…
Janganlah kau tinggalkan diriku…
Takkan mampu menghadapi semua…
Hanya bersamamu ku akan bisa…
Kau adalah darahku…
Kau adalah jantungku…
Kau adalah hidupku, lengkapi diriku…
Oh sayangku kau begitu…SEMPURNA
-Sempurna (Andra & the Backbone)

Nice. Kembali ke masa yang paling awal. Masa dimana kau hampir mati terkurung di dunia keputus asaanmu, begitupula denganku. Masa yang mengawali perkenalan menggelikan seumur hidupku. Aha! Sampai sekarang, aku masih sering berpikir, bagaimana seandainya aku tidak ikut event kala itu. Bagaimana Tuhan akan mempertemukan kita? Hihihi
Khusus adegan ini aku berani taruhan. Aku yakin kamu pasti juga langsung membayangkan berada di dalam sebuah mobil Avanza silver, mengenakan seragam ber-Merk perusahaan nomer wahid itu sambil mendengarkan lagu TOP dari HP SonEr punya mbak Naning…
Ketika waktu mendatangkan cinta,
Aku putuskan memilih dirimu,
Setitik rasa itu menetes dan semakin parah…
Bisa kurasa getar jantungmu,
Mencintaiku apalagi aku,
Jadikanlah diriku pilihan terakhir bagimu…
Butterfly, terbanglah tinggi…
Setinggi anganku untuk meraihmu,
Memeluk batinmu yang sempat kacau karena merinduu…
-Butterfly (Melly Goeslaw)
   
Berlanjut ke hari, setting serta adegan yang lain. Kalau setiap malam adalah malam kau meneleponku sampai dini hari. Maka soundtrack yang seketika muncul dalam ingatan dan masuk dalam daftar adalah sebagai berikut:
Can you see, that I wanna be there with open arms…
Its empty tonight, and I’m all alone, get me through this one…
Do you notice I’m gone…
Where do you run to so far away…
I want you to know that…
I miss you… I miss you so…
-Letters to you (Finch)

ku berjalan terus tanpa henti
dan dia pun kini telah pergi
ku berdoa di tengah indahnya dunia
ku berdoa untuk dia yang ku rindukan

memohon untuk tetap tinggal
dan jangan engkau pergi lagi
berselimut di tengah dingin dunia
berselimut dengan dia yang ku rindukan

would it be nice to hold you
would it be nice to take you home
would it be nice to kiss you

jangan pernah lupakan aku
jangan hilangkan diriku
jangan pernah lupakan aku
jangan hilangkan diriku
jangan pernah lupakan aku
jangan pergi dari aku….
- Jangan Lupakan (Nidji)

Jauh hari ku merasa kau nanti pasti jadi milikku,
Tlah terjadi semuanya, ku yakin kau nanti disisiku,
Tak peduli apa kata yang lain,
Hati ini hanya ingin dirimu…
Dan kini maafkanlah aku,
Terlanjur ingini,
Terlanjur sayangi semua yang ada…
Sudikah kau terimaku,
Terlanjur sayangi,
Terlanjur ingini semua yang ada didirimu…
-Semua yang Ada (D’ Cinnamons)
When I’m lost in the rain,
In your eyes I know I’ll find the light to light my way,
When I’m scared losing ground,
When my world is going crazy,
You can turn it all around,
And when I’m down you’re there pushing me to the top,
You’re always there giving me all you’ve got..
For a shield, from the storm,
For a friend, for a love,
To keep me safe and warm,
I turn to you…
For the strength to be strong,
For the will to carry on,
For everything you do,
For everything that’s true,
I turn to you….
- Christina Aguilera (I turn to you)

We watched the season pull up its own stage
And catch the last weekend of the last week.
Before the gold and the glamour have been replaced
Another sun-soaked season fades away.

You have stolen my heart.
You have stolen my heart.
- Stolen (Dashboard Confessional)

Sementara mengakhiri genre mellow song yang ada di daftar soundtrack PDKT diatas, selanjutnya pasti akan teringat jelas lagu kebangsaan kita saat itu. Ingat Buku Merah Seni Bicara. Ingat Baju Bobo. Ingat Ahh Richeese. Ingat pita pink. Ingat Mc.D. Ingat Big Mac. Ingat kamu. Ingat kamu. INGAT KAMU!

I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
I just wanna say I love you….
- I just wanna say I love you! (POTRET)

Kalau ingat hari kedua, ingat film Armageddon, nasi gorengku, kamar tamu, insiden marah kecil, dan Spyderman tentunya... hahaha

 I could stay awake just to hear your breathing,
Watch your smile while you’re sleeping,
while you’re far away and dreaming,
I could spend my life in this sweet surrender,
I could stay lost in this moment forever,
Well, every moment spent with you,
Is a moment I treasure,
I don’t wanna close my eyes,
I don’t wanna fall a sleep,
‘Cause even when I dream of you,
The sweetest dream will never do,
I’d still miss you, babe,
And I don’t wanna miss a thing…
- I don’t wanna miss a thing (Aerosmith)

Anyway, kalo lagu yang ini dinyanyiin Tompi, kenangan yang langsung muncul adalah touring berdua di Kaliurang dan Kali Kuning yang sangat- sangat melelahkan.
Meski kita mengawali kebersamaan dengan sangat sederhana dan sebentar kemudian harus terpisah karena kewajiban perjalanan sucimu ke Baitullah. Namun, merindu karena terpisah jarak dan perbedaan waktu pun tak pernah menghalangi hadirnya kenangan tersendiri di hatiku.
Sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan adalah video klip yang kau buat dan sengaja kau tinggal untukku selepas terbang ke tanah suci. Sebentuk file yang seketika itu membuat kedua pipiku banjir. Susunan texts, image, dan lagu yang syahdu dan mengharu birukan kalbuku. Kau pasti tak pernah menyangka, bahwa sesampai dirumah aku berurai air mata saat menonton klip itu. Setiap malam aku slalu menyempatkan diri me-replay, sambil membayangkan sedang apa kau disana. Bahkan aku sempat mencatat short messages yang masuk ke inbox saat itu, dan sampai sekarang masih tersimpan. Kupikir dengan usia kebersamaan kita yang baru seumur jagung kala itu, kau telah sukses menjalani proses akselerasi menjadi seseorang yang berhasil menduduki tahta tinggi di hatiku. Excellent job!

DEAR GOD,
the only thing I ask of you is
to hold her when I’m not around,
when I much too far away  ….– Dear God, Avenged Sevenfold.

Waduh. Hati- hati ingat kenangan suram setelah membaca tulisan berikutnya. Hihiihi
Setelah sekitar kurang lebih dua bulan kau tinggalkan. Tibalah saatnya kau selesai menunaikan ibadah haji, tapi malangnya baru bisa bertemu setelah dua minggu berada di tanah air. Malang yang kedua adalah hari pertemuan kita itu bertepatan dengan malam tahun baru. Dan sangat malang lagi karena aku malah mengingkari janji ketemu lebih awal dengan seabrek alesan yang sampai saat ini sangat kusesali. Malam yang sangat gelap dan dingin karena hujan, yang seharusnya menjadi malam meniup terompet yang romantis, eh malah berubah menjadi malam yang menakutkan. Malam yang penuh kemarahan. Aw aw aw… kalo ingat pas itu, ingat makan di resto itu, ingat deh lagu yang ini…

Sedikit waktu yang kau miliki luangkanlah untukku,
harap secepatnya datangi aku,
skali ini kumohon padamu,
ada yang ingin kusampaikan,
sempatkanlah…
Hampa, kesal, dan amarah,
Seluruhnya ada di benakku,
Sudahi seketika, hati yang tak terbalas,
Oleh cintamu…
Ku ingin marah melampiaskan,
Tapi kuhanyalah sendiri disini,
Ingin ku tunjukkan pada siapa saja yang ada,
Bahwa hatiku…
Kecewa…
- Kecewa (BCL)

Untung seribu untung, punya kekasih yang baik hati kayak kamu. Buktinya, saat itu kamu nggak berlama- lama tenggelam dalam kemarahan. Dan bahagiapun kembali bersambut dengan kembalinya kata- kata yang lembut dan senyum indah di mulut. Sampai aku dibuat meleleh- leleh lagi oleh alunan soundtrack saat melaju di jalanan Slamet Riyadi sekembalinya kamu dari Semarang.

Dengan menatapmu saja aku merasa gila,
Apalagi bila nanti kudapat menyentuh hatimu,
Melayang aku, melambung tinggi,
Tanpa pernah kau sadari kau buat jantungku berhenti,
Kau adalah WANITA TERINDAH yang pernah kutemui…
Kau luruhkan, kau lumpuhkan aku,
Saat menatap wajahmu…
Cukup dengan satu senyumanmu, ku bahagia…
Kau kan selalu sempurna, kuhanya mengakui saja…
- Wanita Terindah (Drive)

Jadi ingat lagi nih saat uji mesin mobil di Tawangmangu. Eh, dulu itu Kemuning atau Tawangmangu sih?? Cuman gara- gara salah pake tas… hadehhhhh… tapi untungnya lagi- lagi ada majic di sela- sela kita, praktis di perjalanan aku menyadari kesalahan dengan menciptakan aliran baru di pipi, pas banget yang ini terdengar …

Kali ini kusadari,
Aku telah jatuh cinta,
Dari hati ku terdalam,
Sungguh aku cinta padamu…
Cintaku bukanlah cinta biasa,
Jika kamu yang memiliki,
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku…
-          Bukan Cinta Biasa (Afgan)

Di setiap kebersamaan kita, selalu saja ada coincides. Kalau kebetulan yang ini mengingatkanku pada kampus, prambors dan WM. Poek We. Dulu saat kamu masih rajin nganter simbah ke Rumah Sakit, dan tentunya rajin jemput aku di kampus. Ingat kan pas diputernya lagu ini secara kebetulan di Prambors pas banget kita masuk mobil? Padahal kita baru saja mingkem ngomongin serta nginget- inget judul lagu ini…

Tik, tik, tik
Waktu berdetik,
Tak mungkin bisa kuhentikan,
Maumu jadi mauku,
Pahitpun itu, kutersenyum,
Kamu tak tahu,
Rasanya hatiku,
Saat berhadapan kamu…
Tik, tik, tik
Air mataku biar terjatuh dalam hatiku,
Mauku tak penting lagi,
Biar kubuat bahagiamu,
Kamu tak tahu…
Rasanya hatiku…
Saat berhadapan kamu…
-          Masih Cinta (kotak)


Sebenarnya masih banyak sekali soundtrack yang belum ditulis, ada Bleeding in love, With You, T-Shirtnya Shontelle, Hanya kamu yang bisa, Already Gone, if I were a Boy, I turn to you and many others.
Tapi aku capekkkkk nulisnya…
Oiya, sebelum kututup note ini, I wanna confess that akhir- akhir ini aku tertarik mengamati caramu menutup percakapan ketika sedang berbicara denganku melalui telepon. Kalimat yang pasti sering diucapkan setiap pasangan kekasih secara sadar dan sengaja, sehingga lama- lama hanya menjadi rutinitas yang tidak berkesan sama sekali. Tapi bagiku itu hal yang menarik dan selalu membuatku tergelitik untuk memikirkannya. Ya, sebuah kalimat “I LOVE YOU” yang kau ucapkan setiap kali mengakhiri telepon itu selalu terasa unik, beda, dan ekspresif bagiku. Anytime you say “I LOVE YOU”, it always serves me better.
And baby, every time you touch me, I become a hero…
I’ll make you safe no matter where you are,
And bring you anything you ask for,
Nothing is above me,
I’m shining like a candle in the dark…
When you tell me that you love me…
- When You Tell Me That You Love Me, WESTLIFE.



 *kompilasi lirik mesra diantara kita
Ikha Oktavianti
    

 

            

0 comments:

Post a Comment