30.6.10

Idol

Who dont know him ?

I see the love inside of your eyes :)



Here I am, babe,
Standing by your side
Holding your hand so tight

Here I am, honey,
Feeling so high
Thinking of you up right

Here I am, dear,
Singing a blissful song
About me and you
Together, we can make it.

-when I saw the love in their eyes :)
27/06/2010
ikha oktavianti
 

Senja dalam bingkai



Aku mengintip senja dalam bingkai,
berhias mentari pucat pasi,
tiada cahaya menguning candik ayu,
hanya wajahku yg kuyu,

mentari tergelincir
di ujung cakrawala barat,
ia hilang ditelan samodera.


27/06/2010

25.6.10

My Twin


Oke, untuk kesekian kalinya aku harus kembali berbangga hati punya sodara kembar se-special dia. Dia adekku yang imut dan sok innocent itu, meski sering bikin jengkel, tapi sering juga bikin bangga. Prestasi yang dia torehkan sejauh ini lumayan bikin ngiri. Dari yang jago nari, sampai terakhir dia berhasil terseleksi jadi salah satu siswa program akselerasi. Sip lah.. tak sia- sia selama ini aku membimbing dia melengkapi cita-citaku yang sempat tertunda. Hohooo..
Namanya Anindya Dwi Hapsari, usianya terpaut persis 6 tahun lebih muda dariku. 

Tak terasa, dulu dia masih ingusan, masih suka menangis keras, sekarang tingginya udah nyaingin aku.  Tak terasa, bayi mungil yang dulu sering kugendong kemana-mana itu, tadi pagi sudah berseragam putih abu-abu.
Seneng sekaligus bangga, tiap kali bercerita tentang dia. Dia yang banyak orang bilang lebih cantik daripada aku itu, always successfully grabs people attentions. Mulai dari fisiknya yang ideal, parasnya yang cantik, and her fast- working-brain.
Aku jadi suka merasa bersalah sendiri kalo inget dulu suka under estimate dia, mengingat si bungsu kala itu masih manja abis. But, as time goes by, akhirnya kutemukan bakatnya yang gak cuma bikin aku, tapi juga orang tuaku merasa bangga. Dia itu jago menari, dari sejak TK sampai sekarang. Aku suka merinding kalo liat dia pentas. It seems like she is the only girl who shines in the stage. Big applause for her!
Semenjak SD kelas 1, dia selalu menyabet gelar juara, tak heran aku selalu berani pasang target buat dia. Aku selalu nantangin dia dapet nilai sempurna. And you know what, in the final exams, she always does it!
Termasuk untuk urusan sekolahan, aku selalu nantangin dia untuk masuk ke sekolah yang beda sama almamaterku, yang pasti sekolah yang better than mine.
Waktu masuk SMP, aku tantangin dia buat nyoba kelas internasional, and see…
Setelah melalui berbagai tahap seleksi, finally, she did it. Dia berhasil masuk kelas internasional. Jempol dah buat si dedek cerewet…
Engga cuma berhenti sampe disitu, baru- baru ini aku juga dibuat kagum karena nilai lulus Tes Internasional sama Tes UAN SMP kemarin rata-ratanya sembilan lebih. Ahaaa… bukan main! OK, aku mengaku kalah satu poin..
Trus, iseng- iseng lagi nih, bulan kemarin aku nantangin dia daftar SMA kelas akselerasi. Setelah menjalani tahap seleksi ketat, lagi-lagi aku harus berteriak heboh saat buka pengumuman penerimaan siswa akselerasi. Oops, she did it again. Bombastis!
Sekarang, aku layak bersyukur karena berkat dia sebagian cita-citaku yang tertunda sudah tercapai. 
Selanjutnya, untuk adikku yang kusayang, aku selalu berdoa agar dia selalu diberikan otak yang cerdas dan selalu dibukakan hatinya oleh Alloh SWT. Amin ya Robbal Alamin :)

diary of an ordinary
25/06/2010
Ikha Oktavianti

Ariel oh Ariel.. Terimakasih, kau menyadarkan kami..

Gara - gara gaya bahasa tulisanku yang terakhir terlalu vulgar, aku jadi dapat komen dari banyak pihak. Ada yang bilang, gaya bahasa tulisanku 'ngariel'
'Ngariel', kata mereka sudah bisa mensubtitusi kata 'mesum'. Makin kreatif aja anak muda jaman sekarang, suka bikin vocab baru. Kasian kan para ahli bahasa kita, yang udah susah payah berkonferensi buat menyempurnakan isi kamus EYD. Dimana donk rasa hormatmu pada mereka wahai anak muda??! Haha
 
Nah lo, denger nama Ariel, jadi tergelitik juga nih buat bahas kasusnya, yang kalo Om Tukul bilang 'fenomenal, bombastis, spektakuler, Luaarrr Biasa'.
Mengingat tiap hari dari yang baru buka mata, sampai ntar malem mo merem yang dimediakan cuma Ariel, Ariel, Ariel.. oh Ariel...(ngiler, ngiler, garuk tembok, jedotin jidat)
Sampai adek ku yang paling imut dan sok innocent itu tanya : 
'mbak, mbak, film nya Ariel itu apa nyaingin filmnya Twillight sih ?? Penasaran deh pengen download.. '
Sambil ngelus jidat, aku mikir : Gosh, anak ini perlu di waspadai juga kalo lagi menginvasi laptop sama modem.

Anyway, maklum juga sih kalo adekku yang slama ini kukira sangat polos itu mulai penasaran sama videonya Ariel. Gimana engga, liat deh, media selalu saja menggembar-gemborkan kasusnya, bukannya cuma 'memberitakan' tapi kesannya malah 'mem-blow up' informasi biar jadi 'WoW'.

Tapi, emang deh harus diakui, peran media itu sangat-sangat-sangat major di jaman yang hi-tech ini. Bayangkan, kalo mereka sedikit saja mengubah informasi, informasi-informasi penting bisa jadi gak penting, and vice versa. Singkatnya, mereka mempunyai semacam 'power' untuk melakukan 'blow up' suatu informasi, sekaligus melakukan 'deleting'.
Haduh, haduh, sekarang kudu hati-hati deh sama wartawan. Sedikit saja ada salah sama mereka, bisa-bisa jadi 'nitemare'. Sedikit hiperbolis, tapi liat aja tuh , dulu ketika status Twitter Luna Maya mendiskreditkan profesi mereka. See, mereka jadi semangat banget memperkarakan kasus-kasusnya. 

Makanya, engga heran kalo gaji wartawan di western sana udah nyaingin gaji dokter disini. Apalagi kalo artikel yang mereka buat itu bisa membius pembaca dan menciptakan rating tinggi. Huhh.. benar- benar, the power of media dah. Meski begitu, engga semua wartawan kaya gitu, banyak kok dari mereka yang bekerja berlandaskan kejujuran, mereka menyampaikan pesan pada masyarakat sesuai dengan fakta. Dan sejak kecil sebenarnya aku juga punya cita-cita jadi wartawan. Alasannya, karena jadi wartawan itu enak, kemana-mana dapet fast and free akses (haha, dasar muka gretongan). Pengen kaya Reporter Nababan yang bisa masuk ke Gedung Putih buat mewawancari Om Obama secara face to face (mupeng mode:ON). 

Tapi sayang, cita- cita mulia itu ditentang berbagai pihak karena pertimbangan resiko. Hiks!

Back to main topic, sekarang pertanyaannya adalah:

Kenapa ya yang berbau 'sex' itu selalu jadi 'hot issues' ?
Buktinya, video-nya Ariel yang berdurasi paling banter 8 menit itu bisa jadi trending topic sampai ke manca.
keren boooo', didalam negeri bisa ngalahin kasus Gayus, di manca bisa ngalahin World Cup fever. Thumbs up deh buat bang Ariel (sepuluh jempol kambing kudisan).
Dan berikut sekaligus alasan, mengapa judulnya harus berterimakasih pada Ariel..

Menurut saya, jawaban dari pertanyaan diatas kurang lebihnya adalah sbb:
1. Karena kurangnya pendidikan moralitas bagi anak bangsa Indonesia.
2. Karena kurangnya pendidikan seks, dan seks itu masih dibilang tabu.
3. Karena semakin jamannya maju, semakin besar coriousity masyarakat, dalam hal apapun termasuk seks, alhasil sekalinya ada pelanggaran yang terkait dengan seks , langsung deh booming.
4. Karena emang bawaan orok, orang suka nggosip and suka ngomongin boroknya orang lain. Jadi ya gini ini, jadi gencar tuh video mesum yang durjana.
5. Karena pada dasarnya seks itu topic yang hot ya, jadi emang, secara alamiah ya bakalan jadi hot. (jawabanku mulai melenceng, haha)


nah, kalo sekarang diurai jawaban diatas, maka akan didapat analisis sbb :
1. Pendidikan moral bagi anak itu sangat penting. Kenapa? Karena semua hal dalam hidup ini selalu berkaitan dengan moral, akhlak, budi pekerti. Disini, pendidikan moral bisa ditanamkan sejak kecil, sejak dari lingkup keluarga. 
Pendidikan moral itu bukan hafalan kaya rumus matematika, tapi lebih ke pengertian. Pengertian yang menekankan bahwa semua hal itu selalu dinilai. Dan penilaian itu hanya ada dua, penilaian baik dan penilaian buruk. Oleh sebab itu, baiknya kita menjaga diri untuk selalu berperilaku baik agar kita juga dapat penilaian baik, baik oleh Tuhan YME maupun masyarakat. Salah kaga yaaa aku mendeskripsikan pendidikan moralnya... udah browsing di wiki, tapi dapetnya malah tahap perkembangan moral.

2. Karena TABU, Harus TAHU! Kebetulan nih, aku baru aja selesai baca bukunya Novita Pratiwi itu. Warnanya pink mencolok, gambar cover booknya lucu, animasi cewe cuma pake tanktop kliatan puser lagi niup kondom bocor. Judul sama covernya attractive, jadinya pengen baca (sometimes, aku penganut, judge a book by its cover). 
Isinya cukup 'membekali', intinya emang pendidikan seks itu sangat crucial buat perkembangan anak, mulai dari bayi. 
Coba deh, inget ibu kita dulu jawab apa ketika kita tanya: bu, kok mas Adam punya belalai ya? kok adek gak punya? (haha dasar odong- odong cerdas)... 
inget-inget lagi deh, jawaban ibu waktu itu 'menjawab' pertanyaan kita gak sih? kalo 'menjawab' berarti beliau sudah menanamkan pendidikan seks kepada kita sejak dini. Tapi kalau belum, giliran kita besok nih, jangan sampai engga punya jawaban buat anak kita ya...(ayoo calon bunda cerdas, buka kamus sex terms mulai sekarang)

3. Pernah engga sih, mencari benang merah antara perkembangan jaman dengan coriousity terhadap seks? Kalau aku, jawabannya adalah 'sering'. hahaha
Eits, jangan menghakimiku dulu ya.. 
Simple ajalah, dengan asumsi : jaman yang semakin maju, ditandai dengan akses internet yang mudah dijangkau everywhere, everytime, maka wacana berikut bisa jadi renungan bersama dalam kaitannya dengan seks coriousity. 
Berdasarkan petikan ceramah Pak Kepala Puskom UNS (aku lupa namanya) waktu briefing SoloDestination Comitee, beliau mengaku prihatin sekaligus kecewa berat ketika mengecek main server internet di Puskom. Sambil berdecak beliau bilang, hampir 80% mahasiswa yang datang dan mengakses internet di Puskom itu hanya membuka situs tak layak akses.  Apa mereka engga tau kalo semua alamat yang mereka klik itu ada yang ngecek? Selamat dapet malu deh, buat yang baru tau..
Pendapat beliau ini, sekaligus menguatkan pendapat pribadiku tentang seks dan jaman yang semakin maju. Dulu, jamannya jadi operator warnet, aku sering ngeluh sama temen kerjaku yang dapat shif malem; 
temenku itu namanya Elvis, tapi aku suka manggilnya kopete (istilah sofware messenger kalo pake linux) aslinya dari Manado, jadi dialog berikut berlogat Manado yang unik (lucu dan udik, :P);

aku : Kopetee, heran deh aku, tiap siang kok sepi amat ya warnet kita ini, bisa- bisa   
        potong gaji terus kalo kita gak dapet target harian...(gejrugjegruggulunggulung)
Elvis : Calm down, cik.. Ntar malem gue genjot inputnya biar targetnya kena kejar...
        (sambil senyum2 licik)
aku  : Emang kau punya strategy apa lagi, Kopeteee?
Elvis : Itu, lo share aja dokumen sama kompie nomer 1, tapi inget jangan jerit-jerit yaa..
        (sambil nunjuk2 bilik no1)

Dan betapa terperanjatnya aku, ketika mendapati puluhan Video Ngariel di hard disk kompie no.1 tsb. Kata si Kopete sahabatku itu, kalo malem emang suka rame,  karena user pada donlod blue film. Aku melongo.. 
So what da ya think? semakin maju jamannya, semakin laris konten seksnya. 

4. Sadar engga sih, kalo emang kenyataannya kita suka banget sama yang berbau gosip?? Udah ngaku aja deh, kebukti kan, kemarin pas panasonic awards yang dapet rating tinggi malah acara infotainment2. Hahaaa.... Itulah manusia... gajah di pelupuk mata gak kliatan, kuman yang disebrang lautan kliatan jelas karena dikupas tuntas setajam silet :)


5. Oke oke, jawaban nomer ini, biar kalian yang menganalisa sendiri :)


Dan mengapa kita harus berterimakasih pada boomingnya video Ariel ?
Karena dengan boomingnya video yang dia buat itu di masyarakat, kita jadi sadar, betapa kita sangat kurang membekali diri kita dengan pendidikan moral, serta pendidikan seks tentunya.

Diary of an ordinary
25/06/2010
Ikha Oktavianti

22.6.10

SPG PArt II


'KOWE KI CAH WEDOK OPO! YEN WIS ORA ISOH MANUT TUNTUNAN, ORA USAH MULIH!'

Pekik itu melantang. Seakan menantang senyap yang menggumuli separuh malam. Bak dentuman mesin perata tanah saat gedung pencakar langit mulai didirikan. Pekik itu sangat beringas, mendekati liar dan tak pernah kukenal. Pekik itu menghujam tajam ke palung hati terdalam. Merajam hingga sekujur tubuh dan jiwaku terkoyak terserak berantakan.
Aku merunduk serasa sangat hitam dan terpuruk. Diam. Kehilangan detak penanda nyawa. Sebutir luh yang menitis sempat kutepis.  Tak ayal, ribuan titis lainnya jatuh berurai bagai bah Situ Gintung. Tak terhitung. Tak terbendung.
Wajah ini memerah, bukan lagi kerana tersapu perona wajah, ataupun tersipu kerana cinta yang indah.
Aku sungguh telah berdiri tergambar mati, oleh kalimat semacam pekik oleh pria tegap yang selama ini kusebut Bapak. Dalam sekejap kata- katanya melumpuhkan rasa bangga dan percaya dalam diri ini.
Sekejap aku terjerembab oleh sebait amarah Bapak. Aku merasa sangat buruk rupa, meski make up tebal masih menghiasi muka. Gincu masih memerah menegaskan garis bibir memanja. Seketika kalimatnya menamparku hingga  tersadar. Aku bukan lagi jelmaan peri cantik yang disanjungnya sepanjang waktu. Aku dianggapnya bagian dari wanita jalang yang berjajar dibawah temaram lampu di gang-gang sempit sekeliling kompleks Kantor Radio Republik Indonesia wilayah Surakarta.
Malam itu, aku bahkan belum sempat menceritakan seharian panjang yang kujalani. Tentang kisah- kisah dibalik keriuhan tempat belanja warga kota menuju metropolis, yang megah berdiri mengungguli bangunan Bank Negara Indonesia cabang Slamet Riyadi. Tentang ramah tamah kawan seperjuangan, yang sebenarnya mereka sedang saling bersaing menawarkan brand produknya masing-masing. Tapi, mereka tak pernah mencerca satu dengan yang lain. Murah mengobral senyum. Paras cantik nan rupawan, tubuh tinggi, sintal, merujuk kepada semok, seksi dan montok, duplikasi selir Raja Kelantan yang kabur ke bumi pertiwi. Berbalut sayak berwarna elok, yang dibuat minim, ketat menjerat urat- urat sekitar pantat.
Hari itu adalah hari pertama, aku termasuk salah satu dari sepuluh gadis- gadis yang berdiri bagai dekorasi di sebuah pameran yang digelar di tempat belanja terbesar di Kota Batik ini. Berbalut busana yang hampir sama, tapi kupilih yang paling longgar diantara yang lainnya. Maklum, tak terbiasa. Sudah longgar saja, masih sering kutangkap basah beberapa pasang mata adam memandangku dengan pintasan nafsu dikepala.   
Aku dan sembilan kawan lainnya berdiri, terkadang berjalan meliuk- liuk bak Miss Indonesia, menjaga senyum atas bibir merah agar tetap terkembang segar merekah. Pemandangan cantik, memesona pengunjung dengan kualitas iman sangat rendah. Kami bersepuluh seakan menjadi center poin. Melancarkan aksi promosi kepada para pengunjung pusat belanja yang semakin malam semakin tumpah ruah di arena exhibition. Ya, aku dan mereka adalah Sales Promotion Girl. Front liner perusahaan. Job description kami adalah menawarkan produk, meningkatkan angka penjualan produk perusahaan. Kami didandani seperti ini, agar semakin percaya diri, agar para pengunjung tidak hanya mendekati, tapi juga membeli. Kami tidak diharuskan berlagak genit, tapi beberapa diantara kami melakukannya. Sehingga beberapa pelanggan tak hanya tertarik membeli produk kami, tapi juga ‘membeli’ sebagian dari kami. Ah, itu sudah biasa… seandainya malam itu aku memutuskan untuk berpakaian lebih ketat, apa jadinya?  
Aku tak mau sok suci, lantaran aku juga manusia biasa, yang sama seperti mereka. Toh, aku juga dibayar karena kerja tim yang tentu saja melibatkan pesona serta rayuan mereka. Hanya saja, untungnya aku masih menggenggam prinsip virginitas yang menjadi simbol sakral seorang wanita.  
Malam itu, perhelatan pameran akbar berakhir pukul 10 malam. Setelah briefing post exhibition, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Selembar ratusan ribu dan selembar lagi lima puluh ribu rupiah berhasil kuselipkan di dompet. Dalam benak tersungging senyum penuh suka cita. Ini honor pertama yang kuterima atas profesi baruku, sangat kontras bila dibandingkan dengan gaji pekerjaanku sebelumnya. Dulu, sebulan penuh menjagai warnet hanya memperoleh tiga lembaran ratusan ribu, itu saja masih dipotong biaya denda sebesar lima puluh ribu kerana tak sampai target harian. Pahit? Ah gak juga… jaga warnet juga pekerjaan halal, meski gajinya setipis bulu mata, tapi setiap hari free akses internet, setiap detik bisa tengok jendela dunia.  
Malam itu, sepanjang jalan pulang, angin malam dingin menyapa menusuk tulang. Menyapu kulit wajah yang masih terdapat sisa riasan. Berusaha melaju kencang dengan sepeda motor empat tak, menyibak pekat gelapnya malam.
Aku menghentikan motor ketika sampai di istanaku yang mewah dipinggir sawah. Jarum panjang sudah menunjuk angka 11. Aku pulang dengan kaki setengah pincang kerana baru kali pertama berdiri berjam- jam dengan hanya sejam waktu rehat. Tapi apa yang kudapatkan malam itu? Sebait amarah dalam pekik lantang seorang pria garang di depan gerbang. Raut muka suram menambah kelamnya malam. Itu Bapakku. Beliau pria yang selalu mengkhawatirkanku. Pria yang tiba- tiba menjadi muram kerana putrinya pulang melanggar aturan jam malam. Pria yang berteriak kencang, bila putrinya sudah berperilaku lancang. Pria yang ketakutan putrinya berubah bebal serta binal. Pria yang ketat menanamkan tuntunan Islami dan tatanan Kejawen. Dan sekeras apapun beliau menggertakku dengan pekiknya malam itu, aku akan selalu menyayanginya.   


Kisah Pribadi

Oleh : Ikha Oktavianti
22/06/2010

21.6.10

TOP HIT

Let's Just Fall In Love Again lyrics
Jason Castro

Lets pretend baby
That you've just met me
And Ive never seen you before
Ill tell all my friends
That I think you're staring
And you say the same to yours

And oh, well dance around it all night
And then Ill follow you outside
And try to open up my mouth
And nothing comes out right


And I wanna fall in love with you again
I don't have to try
Its so easy
Who needs to pretend?
But because its so funny
Lets just think about it, honey
Lets just fall in love again

Ill call you in three days
Not too soon, not too late
And Ill ask your roommate if you're home
You call me on Thursday
And well hang out all day
Then fall asleep on the phone

And oh, Ill hold your hand when we drive
And well lose track of all the time
And well tell everyone
That we ain't never felt so alive


And I wanna fall in love with you again
I don't have to try
Its so easy
Who needs to pretend?
But because its so funny
Lets just think about it, honey
Lets just fall in love again


Well fall disgustingly fast
And well stop hanging out with friends
And they'll be so offended


And I wanna fall in love with you again
I don't have to try
Its so easy
Who needs to pretend?
But because its so funny
Lets just think about it, honey
Lets just fall in love again
Lets just fall in love again

Ini nih TOP HIT-ku hari ini.
Berawal dari kegiatan mantengin lappie sejak bangon tidor.. dan inilah hasilnya...
sebuah lagu keren abis yang kudapat dari coriousity -ku setelah download prewed clipnya teman... ceritanya lagu ini jadi backsound clipnya gitu..

mulanya asik aja denger intronya yang kaya orang besiul-siul gitu, trus ketika didengerin liriknya.. alamak, mantep deh..
cucok nih buat yang udah lama pacaran trus pengin update kemesraan dan keromantisan (pengalaman pribadi) haha

ngomongin soal pretending to be new love, aku jadi suka ketawa ketiwi sendiri :))
banyak cara yang kutempuh biar cinta yang sudah tumbuh ini semakin subur di hati berdua.
ada nih satu cerita ,
ketika kalimat sayang cukup mudah di ungkapkan lewat saluran telepon atau pesan singkat, justru aku milih buat ngirimin dia via email. 
Ide itu sih sudah diperhalus, mulanya punya ide buat ngirimin dia via pos,  tapi berhubung dulu aku sudah pernah melakukannya untuk my eks, jadi.. cancel deh..
alhasil, rangkaian kalimat-kalimat sanjungan itupun dikirim kepadanya via email.
lucunya, di email itu, aku berlagak kaga kenal sama dia, suka bilang jadi secret admirer , hahaha
bukan saya kalau tidak aneh :))
dasar FREAK !

jangan lagi terkejut jika tiba-tiba ada surprise datang kerumahnya, ke kantornya, ke kamarnya...

Jangan tergesa bilang aku mencintainya luar biasa jika aku hanya menghadirkan momen biasa-biasa saja,
pernah suatu ketika, kita berdua marahan besar, sampai tiada sms ataupun telepon sehari semalaman. Masalah yang bikin marah besar itu sebenarnya sepele, tapi untuk tetap menjaga kode etik hubungan kita berdua, masalahnya gak usah diurai yaa... hehe
yang penting problem solvingnya, yang kata dia, sampe sekarang slalu diinget karna udah bikin hatinya bergetar (ceileee, tumben kangmasku ngomong romantis, haha)
jadi, setelah perang dingin sehari semalaman, aku nyusun strategy nih biar bisa BAIK-an tapi dengan momen yang unforgotten.
Akhirnya, muncul juga ide itu...

Pagi-pagi setelah solat subuh, meski udara masih dingin menusuk tulang, tapi aku bela-belain pergi ke pasar buat beli sayuran. Padahal jarak rumah ke pasar = JAUH!
tapi demi cinta euuyy, (makan tuh cinta, haha)
sampai dirumah, langsung deh, ane ubek- ubek seisi dapur buat masakin makanan favorite dia yang aku suka menyebutnya fried rice, sedang dia suka menyebutnya:  SEGO GORENG!

setelah berobservasi dengan segala bumbu bumbuan, akhirnya masakan favoritenya itu matang juga, untungnya wujudnya masih normal, mengingat nilai tata bogaku jaman SMP selalu jelek. 
dan setelah kuhiasi dengan atribut lengkap sayur mayur serta kerupuk udang,
(niatnya mengaburkan pandangan si penikmat masakan, biar gak terlalu konsen dengan rasa masakanku yang bisa dipastikan 'gajeboo', haha) segeralah ku masukkan ke lunch box yang kukasih pita-pita najong , haha

setelah itu, bergegaslah diriku menggeber si supri biru kesayanganku itu menuju rumahnya. 

Kala itu, sesampai dirumahnya, jam digital di HP ku menunjukkan kisaran pukul 7 lah, 
dengan gaya mengendus-endus ala tim densus, aku menyelinap masuk ke pelataran rumahnya, bergerak gesit dengan jurus tanpa bayangan, akhirnya kuletakkan paket lunch box itu tepat didepan pintu rumahnya. 
untung aje ane kaga disangka maling sama tetangganya.. haha

kemudian, dengan invisible cloaknya Harry Potter, aku menghilang tanpa jejak dari rumahnya. 

sampainya aku dirumah, segera deh kutelepon target bombingku tadi..
mulanya, agak lama dianya ngangkat telepon, masih nglipus palingan...
dan terdengarlah suara dari sebrang :

target    : assalamualaikum
pejuang : waalaikum salam, 
                 selamat pagiii, hanii :))
                baru bangun ya?
                (dengan nada yang kubuat seceria mungkin)
target  : iya, tadi abiz solat subuh trus bobo lagi...
pejuang : eh, udah sarapan belum sayang ?
               (dengan nada yang semakin genit merajuk)
target   : belum,
               (gila men, cekak bener ngomongnya , masih marah besar nih. huhu)
pejuang  : mau aku masakin sarapan?
               (tanganku mulai basah berkeringat, takut jawabannya under expectation, wkwk)
target     : boleh, ntar jam berapa? 
               (nah alhamdulillah, yang aku suka tuh kek gini, jadi meski marah, dia gak naruh dendam)
pejuang  : aku udah di depan kok ...
               (mulai nyekikik :P)
target    : HAH ! si embah disini lo, Ling... sik sik, tak ganti baju sik...
               (kliatan paniknya dia, hahaha)
pejuang : CEPETAN KELUUAARRR!!! aku udah nunggu lama disini, bukain pintu toooh, rasah salin wes...
               (mulai beraksi nih)
target   : iyoo, iyoooo..... ki aku mlaku metu nduk... (Jowo medhok!)

dan di seberang sini kemudian mematikan telepon, aku yang ceritanya sedang jadi pejuang, ketawa ketiwi sendiri :)) :))
tidak ada sedetik, he called me back.
dia     : ndukkk , kw neng ndi ???? (jerit2 panik, campur ngikik2 lucu)
aku    : aku dirumah, sayang....
              wes, kui dimaem ya, buat sarapan kamu... anggep aja itu ucapan maafku karna kasus kemaren.. heheeee
(hidungku kembang kempis disini, ngebayangin dia disana sedang berjoget belly dance, hahaha)

dia    : ahhh, jadi kangen koweee..
           makasih , ya sayang...
           love youuuuuuuu bangetttt !!!
          muahmuah muahhhh
          ( masih dengan logatnya dan seperti yang pernah aku tulis: ekspressive !)

dan dengan strategy itu, mulai hari itu hubungan kami tumbuh semakin subuuurr :))))
SEE!
how freak I am ..
haha
masih banyak cerita konyol yang membuatku selalu kangen sama dia, ada saja momen yang unforgotable, tapi satu-satu ya sharingnyaa, tunggulah episode selanjutnyaa :)) :))





*diary of an ordinary

Ikha Oktavianti :)
21/06/2010



Bait - Bait Berhuruf U .. Untukmu

Bait - Bait Berhuruf U ... Untukmu :)

Rindu..
Segelas susu bagai setetes empedu..
Sebait lagu bagai serentet peluru..
Langit biru bagai lapangan perdu..

Rasa rindu padamu..merubah musim haru.. menjadi pilu.. kadang cemburu..
Menghempaskan tubuhku runtuh luruh jatuh lusuh dari langit ketujuh.. aduh..

Rindu..
Senandung syahdu mengingatkanmu..
Seminggu saja tak bertemu..
duniaku serasa bisu..
Kehilanganmu bagai diiris sembilu..
Beribu berlalu membuka buku selalu wajahmu.. kalbuku.. selalu merindumu, kekasihku..

28.09.09
23.53



Ngulik dari note my lovely momy :)

Nggrantesing atiku
Wengi iki sansaya sepi……..
Kaya sepine atiku,
Sepi kang ora ana tepi…….
Sansaya wengi………
Mripat iki angel tak jak ngimpi
Among kelingan prakara kang dhek wingi
Prakara kang dadekake ati iki……..
Sansaya grantes lan sepi……
Kangmas…………
Apa sliramu lali ing janji…..
Kang penjenengan kedalke saka lathi…….
Kang wus sineksen ing Gusti
Kangmas………….
Atiku lara…….. atiku grantes……
Apa panjenengan ya krasa………
Krasa kaya apa sing lagi tak rasa….
Kangmas……….
Ora jeneng aku mbatesi lakumu…..
Ora ateges aku nggondheli sliramu….
Iku mau among sangka rasa tresnaku
Tresna marang sliramu
Kang ora bisa tinuku………..
Emas….inten…….raja brana,
Kangmas…………
Atiku isih krasa lara…..perih
Atiku isih krasa sepi,
Mripat iki ora bisa tak apusi….
Eluh iki tumetes mili ana pipi
Dhuh, Gusti………
Paringo kekuatan mring wak mami
Ya Allah Ya Robbi………
Paringana eling sapa to sejatine aku iki ?
Amung manungsa lumrah,
Kang kanggonan luput lan salah,

Awal juli 2005
Adwi Dawastuti

*gara2 jenuh jari2 menari untuk skripsi, iseng2 kubuka folder mami, nah lo..
Kutemukanlah beberapa buah karya beliau..
Copast deeh ;)



repost

Another Spirit

Another Spirit


Aku sedang meringkuk di depan balok kaca,
Memintal aksara terserak di kepala,
Menenun kata dengan segala daya,
Kali ini bukan untuk mengutarakan canda atau cinta,
Ini semata perkara syarat kelulusan sarjana sastra..

Kukibarkan kemenangan atas kemalasan yang merajuk sepanjang hari,
Kuteriakkan semangat untuk sebagian akal yang ingin mati,
Kunikmati hening malam ini demi sebait terminologi menyusun sebuah skripsi..

12.50
08/06/2010


repost from my personal note
ikha oktavianti

17.6.10

words

"Life is not measured by the number of breaths we take, but by the moments that take our breath away."

Maya Angelou

16.6.10

nitemare

03.40-  070110


“Plak” malam ini aku terbangun karena sebuah tamparan dari ibu.
Masih dengan tatapan yang sayup-sayup aku mulai membuka mata. Samar- samar aku menemukan wajahnya telah menempel sangat lekat dengan wajahku. Kudapati Bapak juga setengah berdiri di samping ranjangku. Kedua orang yang paling kusayang ini wajahnya saling mengkerut. Mereka tak henti menanyakan sesuatu yang terjadi dalam tidurku. 

Jam dinding menunjukkan pukul 03.30 dini hari. Lidahku kelu. Aku sadar benar telah bermimpi tentang apa. Aku sangat ingin bercerita. Tapi aku takut mereka akan salah mengartikannya, sama dengan isi kepalaku. 



Aku masih susah payah mengatur ritme pernapasan, meskipun secangkir air putih yang disodorkan Ibu telah habis dalam tiga kali tegukan. Dan lidahku masih saja kelu.

Seketika dalam waktu yang hampir bersamaan, ponselku berdering. Aku segera meyakinkan itu adalah bunyi alarm yang memang sengaja ku setting setiap hari untuk jadwal salat malam. Ya. Mungkin sudah sekitar dua atau tiga minggu ini aku selalu mengaktifkan alarm agar bisa bangun pada sepertiga malam. Biasanya memang aku bangun, mematikan alarm, kemudian dua tiga kali menelepon nomer telepon yang aneh itu, setelah itu aku bergegas salat, dan kembali tidur. Tapi malam ini aku terbangun bukan karena alarm. Aku telah terbangun beberapa menit sebelum alarm menyala. Aku terbangun karena telah bermimpi. Dan malam ini alarm itu menyala sia-sia.

Tiga kali menelepon nomer aneh itu dan selalu berakhir dengan jawaban dari operator ‘the number you are calling is busy’, aku merasa yakin pemilik nomer telepon itu sudah bangun. Sedangkan malam ini, aku tidak segera bangun untuk sholat, karena aku sedang menstruasi. Beberapa menit mencoba tidur kembali, tapi nihil. Kemudian aku memutuskan untuk bangun dan menuju ruang tengah. Aku menyalakan komputer, setelah sebelumnya mengirim sms ke nomer yang aneh itu:

I’ve nightmare.. again.. n I’m very afraid.

Aku terjatuh dari tangga, beberapa tingkat turun. Tapi ketika sudah berada di bawah, dan aku membalikkan badan, aku tak melihatnya seperti tangga. Bentuknya sangat curam, mungkin lebih cocok disebut dinding. Dinding yang hitam kelam dan terasa sangat dingin.
Aku segera berlari, mencari seseorang yang ada disekitarku. Di seberang jalan lain, kutemukan ibu dan beberapa figur lain yang aku sendiri tak berhasil mengenalinya, mereka sedang berdiri di seberang jalan. Ibu melihatku dan aku segera menyeberang jalan untuk mendekatinya.

Sesaat aku sudah sampai di tempat ibu berdiri. Namun, aku justru kembali membalikkan badan, ada bisikan yang memaksaku menoleh kebelakang. 
Aku menatap kearah sebuah bangunan dimana aku baru saja terjatuh. Aku menatapnya dalam- dalam. Termangu hingga aku tak memperdulikan ibu yang masih berdiri dibelakangku.
Tiba- tiba di jalan aku melihat seorang ibu yang lain berteriak- teriak meminta tolong. Aku panik, begitu pula ibuku. 
Ibu yang lain itu baru saja berhenti dari sebuah kendara yang mungkin mirip seperti bus kota. Dia berteriak dan menangis karena seseorang telah merebut anak dalam gendongannya dengan paksa. Aku semakin panik dan ikut berteriak, meneriaki seseorang agar segera membantu ibu itu menyelamatkan anaknya. Teriakanku sukses membawa orang- orang lain masuk kedalam atmosfer kepanikan, dan tentu saja suasana menjadi semakin buruk. 
Kurasa aku benar- benar tak bisa menolongnya, meski kemudian setelah kondisi sekitar menjadi semakin panik, penculik itu mengembalikan anak ibu di seberang dan segera kabur. Aku mendengar dari orang- orang disekitarku, mereka bilang ibu itu hampir saja terhipnotis.
Aku mendekap ibu di sampingku. Sangat erat. Aku tak ingin menjauh dan hilang darinya.

Kemudian kami berdua memutuskan untuk berjalan ke suatu tempat yang terasa agak asing bagiku. Namun, justru disitu aku bertemu dengan seseorang yang belakangan kusadari sebagai pemilik nomer telepon yang selalu kuhubungi sepanjang sepertiga malam. Aku mendapatinya sedang menatap kearahku dan ibu. 
Kini aku berjalan ke arahnya. Dia tertawa kecil, hanya setengah dari tertawa terbahak- bahak.
Kulihat kini ibu tampak kecil di seberang jalan, beliau melambaikan tangan ditempatnya berdiri. Seperti merasa sudah nyaman ketika aku bertemu dengan orang dihadapanku saat ini, sehingga kemudian beliau berlalu.

Sekarang aku bersama orang itu. 
Dia tertawa sepanjang jalan meneriakkan kata- kata yang indah. Menghabiskan waktu yang cukup lama hingga kemudian kami berhenti di sebuah tempat yang aku sendiri tak mengenalinya.
Sejenak terasa nyaman bagiku berjalan beriringan dengan orang itu, hingga mendadak dia menyemprotkan air tepat ke wajahku. Sangat dingin. Dan aku gelagapan. 
Aku meronta, aku tak bisa melawannya. Aku tak tahu apa maksudnya. 
Aku berteriak. Semakin keras. Aku berteriak, memanggil ibu. Semakin aku berteriak keras, semakin hilang gema dari suaraku, dan semakin gelap, hingga tiada lagi cahaya.
***



Aku terbangun dan beranjak meninggalkan ibu dan bapak yang masih menungguku menceritakan apa yang telah aku alami dalam tidurku sampai aku mengigau memanggil namanya. Aku kembali menulis. Benar-benar sebuah mimpi buruk. Aku mengartikannya sendiri. Tapi aku tidak yakin, dan memang sangat tidak meyakini mimpi buruk itu. Aku ingin segera menyambut pagi. Aku tak ingin ketakutan ini muncul lagi.  
    
Ikha Oktavianti
diary of an ordinary

beautiful dinner :)


16/06/2010

Meski pagi ini bangunnya telat, at least aku bener- bener merasakan kelegaan yang luar biasa dalam hidup ini. Pasalnya, last nite I was successfully passing through the moment. Yea, beautiful moment with my new family. Rasanya sekarang sudah gak ada lagi yang membebani pikiranku, paling tidak selain skripsi lah.
Setelah sempat nervous karena dua kali cancel ajakan Bapaknya mas Bayu, akhirnya tadi malam dapat kesempatan kumpul bareng lagi. Meskipun bukan kali pertama aku hadir ditengah- tengah keluarga mas Bayu, tapi kusadari semakin hari aku semakin tak mencanggung berada diantara mereka.
Dengan background statement makan – makan ‘ulang tahun Bapak Ibunya’, tadi malam itu rasanya malah jadi makan malam keluarga baru yang so cozy. Semua perasaan suka kembali melebur jadi satu.
Aku suka kesederhanaan keluarganya. Aku suka orang tuanya yang open minded just like my family, orang tuanya yang menghargai keberadaanku. Ditambah lagi adiknya yang lucu dan menyenangkan itu. Mereka sungguh luar biasa hebat. They are so incredible decent family.
Everything was flowing smoothly just like the other previous meeting with ‘em. Sampai akhirnya sebelum pamit pulang, aku dikasih hibah cepit rambut yang lucu-lucu sama ibunya. Ini sungguh tak pernah kuduga, iya sih ini bukan yang pertama, karena sebelumnya juga pernah dihibahi tas dsb. Tapi rasanya semakin senang aja nih punya keluarga baru yang care sampai ke detail.
Finally, aku tak hentinya mengucap syukur pada Alloh SWT atas segala kemudahan yang diberikanNya kepadaku, sehingga aku dapat menikmati hidup yang berhiaskan cinta indah ini.

Ikha Oktavianti
-diary of an ordinary

12.6.10

sundak, i'm in love again


12/06/2010

“You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'coz you believed
I'm everything I am
Because you loved me”
Hmm, jam 4 pagi N70-ku udah heboh dengan personal ringtone callingnya. Bujubuneng, aku kira rencana kemarin bo’ong, lagian niat banget nih anak pergi ke jogja berangkatnya subuh. Tapi beneran deh, tadi pagi sempat terkejut juga, biasanya kalo janjian mo ketemu pagi tuh jarang kesampean, berat di mata, berat di kasur.
But, today is different than the other day..
Selesai dibangunin jam 4 dini hari, aku ga langsung bangun, yang bener aja, dia bangunin jam 4 kan mo nyuci baju, nah, aku ngapain donk… ngalamat tidur lagi deh… sorry ya bebs, zzzz
Aku kebangun lagi, setelah denger adzan subuh. Abis sholat segeralah aku menyempatkan diri ganti baju, kaga mandi kaga kenape kan, darl… hiihii
Sekitar jam 5 lebih dikitlah, pas aku nyapu halaman depan, Tuan Muda Hanhan muncul menyibak tirai embun putih.
Seperti biasa, senyam senyum gemes :)
Setelah pamit sama nyokap, berangkat deh kita berdua, menyusuri jalanan, menyibaki embun pagi…
Kaga apa2 bedua belum mandi, yang penting kan udah sikat gigi .. hihii
Ininih si nyonya besar yang matanye masih kiyip2, masi nantuk!


Kurang lebih 3jam perjalanan , sampailah kita berdua di Pantai Sundak…

 si Tuan Muda sedang Actioooon !
Maenan aerr...



Ajiiib bener viewnya, mirip Nampu n Karimunjawa. Tapi menyisakan kesedihan, coz HP kita berdua harus tersapu ombak. Padahal foto-foto kita ada disitu semuaaa..... dan foto-foto diatas adalah foto dari HPku yang untung errornya ga sampe matot... fotonya cuma dikit, banyakan disimpen di 5800.. Hiks…….
Tapi masih Alhamdulillah, coz meski mati total, HP si Kangmas masih garansi dan HP ku sih gapapa lah, besok di bawa ke tukang service… yang penting sukasuka :)
 ***
Usut punya usut, sebenernya tujuan utama kita ke jogja hari ini tuh mo ke distributor nya Biostar, mo nggaransiin motherboardnya si Kangmas yang rusak. Eh, malah jadinya ke pantai duluan yang diutamain, hihii
Nah, beranjak siang, sekitar jam 12 lah, kita baru sampe ke distributornya Bios, padahal niatnya mo cepet2 pulang coz si Kangmas mo kuliah jam 13.30, katanya dia dapat giliran presentasi.
But, finally, jam 2 baru sampe rumahku, ihihiiiii
Kasian si tuan muda pasti capek banget, mana setelah itu harus overstudying pula, padahal sampe rumah, si nyonya malah oversleeping :P  
Sesorean kebangun sama dering sms, yang salah satunya ternyata dari tuan muda,
Isinya kurang lebih memberitahukan bahwa hari ini dia memutuskan untuk tidak kuliah, dan senantiasa mengajakku kencan..
ahaha… katanya mo jadi master nih abang… kok malah kencan.. wkwkwk
but, like this lah, gapapa, masa terus2an ga bisa nikmati weekend… Sekali2 bolos demi ketemu nyonya, kan ga masalah... flirt! Hehe
Selanjutnya, dijemputlah aku dirumahku yang asri ini.
Kemudian dibawanya muter2 kota, yang penting seneng..
Malem ini destination kita di SGM, sebenarnya mo periksain HP ke nokia care, tapi malah jadi kongkow, muter dulu dan shopping deh…
 Tuan muda dapet sepatu, sementara aku dapet dress :)


Abis dibeli, langsung dipake, dasar, kebiasaan :D

Tuan muda pose di bawah temaram surya elektrika :P 
Sudut Surakarta dari top roof Solo Grand Mall
Setelah dari SGM, kita cari dinner, eh, salah, klo dinner mah udah telat, supper deh..
Setelah jam menunjukkan pukul 10.40, maka kita undur diri untuk pulang.
intinya malam ini kita murni bersenang2, jadi jarak dan waktu bukan lagi halangan…
dan untuk sehari yang indah ini, I’d like to say thanks a lot for my dearest, mas Bayu :)
Sweet dream ya sayang…
C U 

P.s : foto- foto tambahan KLIK DISINI


Ikha Oktavianti
-diary of an ordinary