GALAU
Semua telah terjadi,
Semua telah kurasakan,
Dan semua telah hilang,
Lenyap ditelan kegelapan dunia.
Aku tertawa dalam reruntuhan,
Aku berdiri di antara puing-puing,
Hujan tanpa awan, malam tanpa berbintang,
Hembusan angin gunung merasuk pori-poritubuhku,
Aku diam dan terpaku bersama potret yang selalu kugenggam.
Ingin kuteriak tuk hilangkan kesakitan,
Mungkinkah bulan kan bersinar terang,
Menerangi kegelapan malam,
Di saat kerikil-kerikil tajam yang terbaring dalam mimpi.
Aku menanti pagi kan kembali,
Dengan belaian embun pagi di atas kulitku,
Dengan sapaan burung kenari yang bernyanyi,
Dengan sambutan sang mentari yang berseri.
Sajak ini telah diterbitkan di harian Solopos
Pada hari Minggu Wage, 22 Januari 2006
Ditulis oleh : Ikha Oktavianti
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment