14.7.10

Dari Rumah, Kantor Imigrasi & SOLOPOS

Senin, 12 Juli 2010

Hari ini emang aku engga ada agenda apa- apa. Waktuku banyak kuhabiskan dengan tiduran dirumah saja. Yah, itung2 mengganti jam tidur yang uda banyak terpangkas tiap malamnya gara- gara insomnia sialaan.

Niat kemarin sih sebenernya hari ini pengen ngampus, tapi berhubung pagi ini si Farida , temenku yang lagi getol2nya ngerjain BAB II itu lupa bawa buku-buku referensiku, akhirnya kuputuskan engga jadi ngampus. Ngirit bensin. Huhu 

Siang harinya bakda Dhuhur, aku menuju ke Kantor Imigrasi di daerah Colomadu, untuk memenuhi panggilan. Panggilan apa? Baca DISINI.
Sedikit mengingatkan, hari Kamis yang lalu pak Niky, kepala Wasdakim Kantor Imigrasi Solo , bilang aku disuruh menunggu kabar panggilan darinya hari Senin.

Saat berangkat dari rumah, aku mengira disana nanti berkas permohonan ganti paspor udah lengkap dan udah ada jawaban dari Kanwil Semarang, jadi kupikir prosedurnya tinggal satu step lagi: bikin paspor baru. Tapi ternyata prediksiku salah. 

Sesampai aku di ruang Wasdakim, aku cuma disuruh tandatangan sebendel laporan BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Sebaliknya, ketika kutanya lagi sama pak Gono (assisten pak Niky) tentang prosedur berikutnya. Beliau mengatakan bahwa prosesnya masih panjang. Bahkan aku baru tau kalau informasi yang kuterima kemarin hari Kamis itu salah. Karena besok setelah berkas BAP kutandatangani, esoknya masih harus ditandatangani oleh Kepala Kantor Imigrasi Solo. Selanjutnya, kata beliau, pihak pemegang paspor (aku) harus meneruskan jawaban permohonan ganti paspor ke Kantor Wilayah Semarang.

Astagfirulloh ribetnya ya Allah...

Yasudahlah kalau emang prosedurnya seperti itu. Sabar dan ikhlas. Bukankah orang sabar itu disayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Firmannya "...Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (Qs.Ali Imran : 146)


Aku tahu sabar,  bukan pasrah menyerah, sabar bukan lemah, sabar bukan pasif, sabar dalam menghadapi cobaan apapun yang Dia berikan. Sikap terbaik yang di sukai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semakin kita meminta sabar dan kesabaran, saat itulah Allah memberikan pelajaran untuk kita.

Firman Allah, ”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS 3: 200)

Semoga diri ini menjadi lebih terlatih untuk menjadi golongan orang – orang yang bersabar :)

Selepas dari kantor imigrasi, aku menuju ke Griya Solopos. Berhubung jarak kantornya engga begitu jauh dari kantor imigrasi.

Griya Solopos alamatnya di jl. Adi Sutjipto No.190 Solo, letaknya kiri jalan bila dari arah kantor imigrasi, tepatnya sebelah timur tugu Adipura. 

Seperti rencana semula, akhirnya aku masukkan juga naskah cerpenku. Harapanku sih dimuat. Tapi kalaupun engga, berarti emang bukan rezeki. 

Mengutip salah satu nasehat kekasihku, katanya jika punya harapan, kita wajib ikhtiar (berusaha) dengan sekuat tenaga, setelah itu jangan lupa berdoa untuk hasil yang terbaik, final result kita serahin pada Yang Maha Kuasa. Nice advice from him :)

Jadi sekarang tinggal berdoa, semoga naskahku dimuat, dan rezeki itu nantinya jadi milikku. Amin ya Rabb :)

Sedikit berbagi pengalaman tentang tatacara mengirimkan naskah, silakan simak poin yang harus diperhatikan seperti berikut :

1. Pastikan anda menulis naskah dengan rapi. Dulu ketika masih SMP-SMA, jamannya aku belum punya komputer, aku sering menulis naskah dengan tulisan tangan di kertas folio bergaris. Tapi kalo sekarang usahakan diketik dengan font yang jelas dan diprint  rapi. Kalo engga punya komputer, kan sekarang banyak sekali itu warnet atau rental komputer.

2. Jangan lupa sertakan tanda pengenal, bisa copi KTP, copi SIM, copi Kartu Pelajar, dsb.

3. Jeglok copi tanda pengenal dengan naskah yang anda kirim.

4. Masukkan berkas (naskah dan copi tanda pengenal) ke dalam amplop yang sekiranya cukup. Kalau kirim naskah disertai foto ukuran besar/ sedang , usahakan memakai amplop besar pula (sebagai contoh, kalo di Solopos, aku pernah kirim foto keponakan-keponakanku di rubrik Sahabat Si Thole, nah pas itu aku gunakan amplop coklat besar). Hal ini untuk menghindari rusaknya naskah / foto.

5. Jangan lupa tempelkan topik naskah yang dikirim di sudut kiri atas, misalnya PUISI, CERPEN, DONGENG, OPINI, dsb.

6. Jangan lupa tulis alamat redaksi dengan jelas dan benar di kanan bawah.

7. Jangan lupa tulis nama anda di belakang amplop sebagai si pengirim.

8. Kalau anda berniat mengirim naskah lewat Pos, anda harus menempelkan perangko dengan nominal yang berlaku. Atau bila ingin ngirit, langsung saja di bawa ke alamat redaksi, di titipkan ke receptionist, nanti anda akan dipersilakan mengisi dan menandatangani buku laporan naskah masuk.

9. Bersabar dan berdoalah agar karya anda dimuat. Berdasarkan pengalaman, biasanya lama waktu pemuatan adalah 2-3 minggu dari tanggal kirim. Jika lebih dari itu tidak dimuat, maka jangan bersedih, mungkin anda belum beruntung dan honor itu belum menjadi rejeki anda :)


Naskah siap kirim


 Kantor Redaksi Solopos


Setibanya aku dirumah, sembari menunggu waktu berbuka, aku melanjutkan acara bobok ku lagi. Mengamalkan ajaran nabi : tidur merupakan salah satu ibadah bagi orang yang berpuasa. Semoga tidurku kali ini pun dihitung sebagai amalan ibadah. Amin ya Rabb.





diary of an ordinary

12/07/2010

Ikha Oktavianti


0 comments:

Post a Comment