6.10.10

Pelajaran Bersyukur

Sudah bersyukurkah anda hari ini?

Judulnya memang sengaja dibuat dengan kalimat interogatif, biar nantinya setelah membaca postingku yang ini, anda semua bersedia menjawab dengan sebuah jawaban yang tepat :)
 
Sebelumnya, silahkan membaca surat gadis remaja berikut ini:

Surat seorang gadis kepada ayahnya
oleh Isa Alamsyah

Belum sempat John meletakkan tas kerjanya sepulang ke rumah, matanya tertegun melihat sebuah surat tergeletak di atas meja.
Di sebuah amplop tertulis "Untuk ayah tersayang"
Setelah belasan tahun menjadi single parent, baru kali ini ada surat untuknya dari Lucy, anak gadisnya. Ada apa?

Kalimat pertama pada surat itu sudah mengguncang hatinya;
Ayah tersayang, jika ayah membaca surat ini maka aku sudah tidak ada di rumah.
Sekalipun berat John melanjutkan bacaan kata demi kata.

Ayah, aku telah menemukan pria yang akan mendampingiku selamanya.
Memang buat orang lain dia sudah terlalu tua, tapi bagiku pria berusia 45 tahun masih tetap muda.
Dia sangat energik ayah, kalau ayah mengenal lebih dekat dengannya pasti ayah juga akan menyukainya.
Ayah jangan terkecoh dengan tato di seluruh tubuhnya atau janggut dan brewoknya yang panjang atau puluhan tindik di telinga dan hidungnya, karena jauh di dalam hatinya ia adalah orang baik.
Ia sangat sayang padaku, dan juga ayah dari anak di dalam kandunganku.
Istrinya tidak keberatan aku mendampinginya, karena istrinya sudah sibuk mengurus anaknya yang banyak.
Oh iya, ayah tidak usah khawatir tentang kehidupanku.
Ia menguasai penjualan ekstasi di kota, jadi uang sama sekali bukan masalah buat kehidupan kami.
Saya tahu ia sudah mengidap HIV sejak lama, tapi katanya dalam beberapa tahun ke depan obat penyakit AIDS akan ditemukan jadi aku tidak perlu khawatir bukan?

Ayah jangan bersedih karena aku bahagia.
Usiaku sudah 18 tahun ayah jadi aku bisa memutuskan yang terbaik untuk hidupku.

Tanpa sadar, air mata sang ayah menetes jatuh ke lembar surat itu.
Bagaimana mungkin anaknya yang lucu dan periang bisa menjadi seperti inii?
Lembar pertama surat pertama baru saja selesai dibacanya.

Tangan sang ayah bergetar, berat rasanya, tapi ia membuka lembar kedua surat itu.
Kali ini isinya jauh berbeda.

Ayah sayang,
Maaf, sebenarnya surat di halaman pertama tadi tidak benar-benar terjadi.
Saya hanya ingin menggambarkan betapa kemungkinan terburuk bisa terjadi pada anak-anak gadis, dan syukurlah aku tidak demikian.
Ayah bahagia bukan, kalau aku tetap bersama ayah?
Ayah bahagia bukan, akau tidak menghancurkan diriku seperti itu?
Tentu saja, mempunyai anak yang rapornya jelek, jauh lebih menguntungkan daripada mempunyai anak seperti itu.
Oh iya Ayah, raporku ada di dalam tas, nilainya jelek, maaf ya.
Silahkan ayah lihat, jangan lupa ditandatangani.
Besok guru ingin bicara dengan ayah tentang nilai raporku, jangan marah ya.
Kalau ayah tidak marah melihat nilai raporku, aku sedang bermain di rumah sebelah, aku tunggu yah?
Love you Daddy.

"Lucy....... ...!" John berteriak dan lari ke rumah tetangganya, ia akan mengitik habis anaknya yang 'keterlaluan' itu.

Lega rasanya hati John. Konyol tapi melegakan.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat rapor anaknya yang buruk, hati John justru berbunga-bunga karena ia tidak kehilangan anaknya.
Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!

Humor dan Hikmah
terinspirasi dari sebuah blog inspiratif di dunia maya ini. tapi lupa sourcenya :(
Kali ini humor dan hikmah tulisannya tidak ditulis dijudul, biar gak bocor humornya.

Sebenarnya Lucy hanya ingin agar ayahnya tidak marah melihat rapornya yang buruk, untuk membuat masalah rapor buruk terlihat kecil ia membuat gambaran masalah besar yang mungkin terjadi sehingga masalah yang ada jadi terlihat kecil.

Ini sebenarnya adalah seni bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.

Kalau Anda ingin bersyukur atas kesulitan yang kita terima maka kita sebaiknya membayangkan kesulitan lebih besar yang mungkin bisa kita alami. Dengan demikian kita bisa menghindari diri dari stres atau kegalauan yang berkepanjangan.

Masalah kekecewaan hati atau rasa tidak bersyukur biasanya tidak berhubungan dengan uang tapi lebih karena penerimaan hati.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.

Kita bisa melihat anak kampung bahagia main layang layang yang 1 set berharga tidak lebih dari Rp 5000.
Tapi anak orang kaya ngambek pada orang tuanya padahal baru dibelikan pesawat remore control seharga 5 juta. Kenapa? Karena anak kaya itu suka dengan yang model baru seharga 15 juta.

Ada anak kaya yang ngambek pada orang tuanya karena link internet putus satu hari karena lupa bayar bulanan, padahal ia sudah beruntung bisa mengakses internet selama 29 hari sebelumnya.

Memang apa yang dilakukan Lucy pada Ayahnya John agak keterlaluan, tapi itu gambaran dramatis tentang bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.

Ya, begitu banyak orang yang merasa kecil dan kurang puas dengan sesuatu yang telah didapat atau dimiliki. Tidak munafik sih, aku sendiri seringkali masih luput dari ungkapan syukur yang tulus. Terkadang masih saja mengutuk diri sendiri sebagai orang yang kurang dalam berbagai hal, sehingga berpotensi kearah kufur nikmat. Padahal kesempurnaan milik Alloh semata kan, ya..Astaghfirulloh, naudzubillah.. 
 
Dalam agama kita, bahkan sejak bangun tidur, kita dianjurkan untuk mengucap syukur:
“Alhamdulillahil ladzi ahyaana ba’da maa amaatana wailaihi nusyur”
artinya:
Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kembali setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami kembali

Kita harus selalu bersyukur karena kita masih diberi kesempatan untuk membuka mata dan memulai hari dengan ceria. Kita harus bersyukur karena kita diberi kesehatan sehingga bisa menghirup oksigen dengan bebas dan gratis. Kita harus bersyukur mempunyai keluarga dan orang- orang yang menyayangi kita. Kita harus bersyukur karena setiap hari kita masih diberkahi dengan berbagai hal kecil yang membahagiakan.

Sangat penting bagi kita untuk terus mensyukuri nikmat yang kita dapatkan, sampai- sampai sejak beberapa bulan terakhir, aku sengaja memasang ringtone special di HPku, sebuah potongan dari lagu Jangan Menyerah karya Band D'masive yang kuharap dapat selalu mengingatkanku untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah kudapat :

"Syukuri apa yang adaa... hidup adalah anugerah.. tetap jalani hidup ini... melakukan yang terbaik..."

Rasanya tiap kali ada short message yang masuk, aku enggan untuk cepat- cepat pencet tombol HP sebelum alunan ringtone ini rampung. Haha

Pada intinya, jangan sampai kita lupa mengungkapkan rasa syukur kita pada Allah SWT. Tanpa bersyukur, kita tidak bisa melihat peluang dan potensi kita untuk terus maju dan berkembang. 
 
So.. sudahkah anda bersyukur hari ini??

3 comments:

Ferrial Pondrafi said...

Ikhaaaaaaaaaa..... tulisanmu kali ini bagusssssssssssssssssss banget. nyentuh dan pas banget dengan keadaanku sekarang..
pokok e kwereeeeeeeeenn abis.

trims ya dah mengingatkanku untuk bersyukur.
soalnya, dari awal minggu ini, aku merasa berada di dasar dari segala sesuatu (at the very bottom of everything)

pokoknya, trims banget Ikha atas tulisanmu yang sangat inspiratif.. :)

Thanks or Takk in Icelandic..

ikha oktavianti said...

ah, Pondra bisa aja.. hehe
iya pokoknya kita harus selalu selalu selalu ingat untuk terus bersyukur :)
SEMANGAT, Pondra :)

Anonymous said...

wah wah,,,
kalah ki aq nulis-e

:(

Alhamdulillah

Post a Comment