Dua benda diatas cukup menjadi alarm kerinduanku kepada salah satu sahabat dekatku ini. Ya, benda diatas jelas sangat jarang bahkan tak layak dianggap sebagai 'benda favorit' seorang manusia 'normal' kecuali seorang Cindytia. Namun, tak perlu heran, wanita perkasa yang sms-nya paling sering nangkring di inbox N-70ku ini memang sering membutuhkan dua benda diatas; new diatabs & tolak angin.
Kapok lombok, begitulah mungkin sebuah pepatah yang tepat untuk mendeskripsikan kegilaannya pada sambal. Dalam hidupnya sehari- hari, sambal telah dianggap sebagai makanan pokok, mungkin bisa dikatakan hampir mensubstitusi nasi. Ironis. Itulah mengapa, ia tak pernah jauh-jauh dari salah satu benda favoritnya diatas; new diatabs. Ya, obat diare tersebut dipercaya manjur sebagai penawar perutnya yang kesakitan setelah melahap semangkok sambal.
Gadis yang berdomisili asal di ujung selatan wilayah Tawangsari ini bukan anak rumahan, terbukti ia sering mengendap- endap, mencuri waktu, nglimpekne orangtua agar bisa kelayapan ke kota setiap hari bahkan hingga malam menjelang. Tuduhanku bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti karena aku pernah menjadi teman kriminalnya. Ceritanya, dulu aku pernah sekamar dengannya ketika magang di luar kota, dan semangat dolannya itu benar- benar menguatkan hobiku yang senada. Kebetulan saya juga anak pingit, maka kebersamaan dengan Cindy adalah kebebasan dolan tanpa batas tapi bertanggung jawab lo ya. Hihi. Yep, i like it.Gara- gara kebiasaan pengung itu pula, wanita penyuka distro items, motif kotak- kotak dan sepatu sneaker itu selalu menyiapkan Tolak Angin sebagai dopping kekebalan tubuhnya yang 'sebenarnya' ringkih.
Dia tomboy, dan dengan dandanannya yang ala kadarnya itu sering membuatnya tampak low profile. Tak banyak yang tau bahwa ia adalah penerus tahta Sinar Buana, sebuah kerajaan penghasil emas dan berlian dari hasil penjualan semen dan bahan bangunan. Suatu saat aku berniat menjadi rekan bisnisnya, biar bisa menikmati enaknya berleha- leha diatas spring bed sambil menikmati film yang diputar dari home theatre keren di sebuah private room di rumahku sendiri. Huwaaa. impian ini doa buatku, nduk :)
Ia memang sederhana dan terkesan kalem, tapi pada titik- titik tertentu ia menjadi sosok yang berani mengambil keputusan yang riskan sekalipun. Selain itu ia tipe pribadi yang nekat.
'Yang penting nekat, nduk.. yang namanya 'Akibat' ditanggung belakangan.'
Begitu semboyan yang selalu ia katakan padaku. Ada benarnya juga, kalau kita hanya punya niat tanpa modal nekat, ya tetap saja jalan di tempat, untuk apa saja berlaku nih. Nasehat yang akan selalu kuingat sebagai pegangan hidup sampai nanti- nanti, nih.
Gemar menyelundupkan komik ke dalam kamarnya, novel addicted, dan segala hal yang berkaitan dengan Tazmania, itu hal lain yang mengingatkanku pada sahabat baikku, Cindy. Mempunyai sifat dan sikap yang kuat sehingga sulit dikalahkan. Meski begitu, ia seorang sahabat yang 'aman' alias 'tak banyak cari gara-gara', karena itu, banyak sekali sampah yang sudah berhasil kumuntahkan kepadanya. Biar dia saja pintu utama dan terakhir, yang kupercaya sebagai tong pengurai sampah. Sehingga harapanku, setiap sampah yang kubuang kepadanya akan segera diurainya menjadi kompos, karena aku tak ingin sampah yang kubuang berbau busuk. Simpen ya, nduk :P
Yang kusebutkan hanyalah sedikit dari banyaknya karakteristik yang melekat pada diri seorang Guru Besar Cindy. Masih banyak cerita tentang hadirnya di dalam hidupku. Aku hanya berusaha mengungkapkan perhatian yang begitu dalam pada sahabatku ini. Aku menyayanginya dengan segala sifat dan sikapnya. Setiap kebersamaan dengannya adalah laksana ukiran indah diatas batu, kenangan indah yang terus membekas di hatiku. Dan untuk semua batu yang kita ukir bersama selama ini, I'd like to say.. Thank you and never forget me!
Keep Pengung forever :*
cindy sama aku pas nekat rafting di sungai progo :) |
1 comments:
akhirnya setelah sekian lama, dirimu muncul kembali Ikha.
wah aku jadi tau sisi lain dari Cindy nh.
oke oke..
:-)
Post a Comment