25.8.10

Anakku sayang :)

Selasa, 26 Agustus 2010


Yihaaaii
Setelah berhibernasi dengan semua kedamaian berikut kegalauan dalam hidupku, akhirnya aku bisa nulis lagi disini..

Untuk posting kali ini, karena aku udah lama sekali tidak posting, direncanakan akan agak singkat saja.
Sebelumnya aku kasih tau dulu, bahwa saat nulis ini, lagu yang terdengar di telingaku adalah : sebuah lagu kenangan dari Roullete : Aku Jatuh Cinta :)

and I dont know why this song always makes me feeling sooo hot.
ahm, blushing now :*

so, back, apa yang kudapatkan selama hibernasi??
jawabannyaa adalahhhh......aku beranak, kawans :D

dan inilah mereka :

anak-anakku tersayang :)


hahahags, tak tanggung-tanggung anakku langsung tujuh belas, kawans :)
yang dipoto emang cuma 14 biji, soalnya yang 3 biji aku umpetin di bawah kolong meja. hihi
yah, ngomongin anak, aku jadi langsung keinget niat mulia kekasihku beberapa bulan silam.
jadi ceritanya gini :

Suatu hari yang cerah di warung sate langganan kita di daerah depan istibank kleco sana tuh, tersebutlah dua sejoli yang sedang bercengkerama riang gembira. Si gadis dan si Boy (halah).

Si gadis : Han, aku pengen punya anak... (totally innocent!)
Si boy   : Hmm.. (menanggapi dengan tanpa semangat)
Si gadis : Iihh, beneran kali, han... (tampang jutek merasa omongannya gak digagas)
Si boy   : Heh, iya iya, sayang... pengen dua cowo kan?? (sedikit tersenyum)
Si gadis : Yaah, itu kan besok, han ... (muka innocent part 2)
Si boy   : Nah, iyakan ? emang mo punya anak sekarang? (rada keheranan)
Si gadis : Ya iyaalaaahh, emang taon depan.. (mencoba meyakinkan)
Si boy   : (ketawa dikit, mungkin masih menganggap ini lelucon) 
                Ling, lulus dulu yah, ntar baru nikah , trus punya baby :)
Si gadis : Tapi aku mau punya anaknya sekarang, sayaang ...(melebaykan diri)
Si boy   : Maksudnyaaa?!? (nah, mulai tertarik inti obrolan nih)
Si gadis : Jadi ya gitu, han.. kamu mau kan jadi ayahnya anak ku? (kembali meyakinkan)
Si boy   : Hm? maksud kamu gimana sih, ling? (semakin excited)
Si gadis : (menghela napas panjang)
                Han, insyaallah i'll adopt a kid. A six years boy namely Rony.
Si boy   : Hah?! Trus ? (kaget!)
Si gadis : Jadi gini ceritanya.. 
Han, kemarin aku kerumah sodaraku yang punya usaha konveksi. Nah, disana aku ketemu sama dua penjahitnya, mereka itu couple, sepasang ibu dan bapak. FYI, si ibu itu pas nikah sama si bapak statusnya janda  beranak dua dan si bapak itu statusnya duda. They've been married since one year ago. Mereka orang dengan kondisi ekonomi serba terbatas, untuk hidup aja numpang di rumah sodaraku.
Nah, sampai disini their story go.. they've just got a female baby child about a week ago. Nah, anaknya jadi tiga, kan?
tapi yang anak kedua emang gak ada sama mereka, anaknya yang kedua tinggal sama orangtua si ibu di desa asalnya. So, anak yang harus mereka tanggung sekarang jadi dua. Satu anak laki-laki usia 6 tahun namanya Rony dan yang satunya lagi baby mungil yang lucu namanya Laila. Sudah faham, sayang?
Si boy  : (bengong) hem.. yayaya, trus ??
Si gadis : (mengumpulkan tenaga buat jelasin selanjutnya)
Kemarin pas aku kerumah sodaraku itu lagi, si ibu itu gak ada di rumah, kata sodaraku sih si ibu minggat karena merasa ngga bakal sanggup membiayai anak2nya. Tinggallah si bapak sendiri deh sama bayi kecilnya.. Tau gak, pas aku kesana, si bapak  sedang menjahit sementara putri kecilnya bobok pulas, ia taroh di bawah samping kanan kakinya. Miris sangat... 
Dan Si Rony, putra bawaan si ibu, kutemui sedang maen- maen sama anaknya sodaraku. 
Aku jadi iba ngliatnya, ngliat si Rony yang harusnya udah masuk sekolah dasar, jadi terancam engga bisa masuk tahun ini... dan seharian kemarin aku engga bisa bobo gara-gara mikirin itu... 
Si boy   : Yup, i know.. and you want to send him to school?
Si gadis : YESS! God, you already caught the meaning, hanii ...sooo, what do you think? do you mind if i ask your donation as his father?
Si boy  : (sedikit mengkerutkan dahi)  
Ling, it's not that easy...
Yea, we can just pay all his needs and his school fee insyaallah, but he still has parents, at least his father.. How about that? Have you asked his father about this for sure?
Si gadis :  (terus meyakinkan)

Yeaa, I know, I'll discuss it later on. I'm just asking your consideration about this now. Frankly, I plan to use part of my salary and a little part of yours to pay all his needs.  
Si boy  : Sip! So, when will you do that?
Si gadis : After I get appropriate 'asrama islam' for him.. I think, this weekend this mission would be accomplished. 
Si boy : NICE! I thought you would send him to your institution before.. But, your idea is so brilliant :)
Si gadis : (blushing)  
Ya, aku pikir, kalo asrama kan 24 hours a day full pendidikannya. Aku pengennya gak cuma nyekolahin aja, tapi juga 'membekali' dia..
Si boy  : Okay! I do totally agree, dear :)
Si gadis : Thank you, my beloved :)

Terhitung mulai saat percakapan itu usai, aku dan kekasihku mencari- cari informasi mengenai asrama islam yang berkualitas tapi terjangkau untuk kantong kami, yah, mengingat aku sendiri juga belum punya kerjaan tetap, kuliah aja belum kelar. We both searched a qualified institution for the coming of our little Rony.

Setelah melalui diskusi secara kekeluargaan dengan bapak si Rony, akhirnya aku dapat ijin bapaknya. Ugh, senang!

Karena kebetulan saat itu juga memasuki tahun ajaran baru, kami cepet2 pengen daftarin Rony ke sekolah barunya. Kami sudah hampir fix menyekolahkannya di Madrasah yang direkomendasikan ustadzku saat pengajian terakhir malem Ahad. 

Tapi sayang, ketika aku berkunjung lagi ke rumah sodaraku, rencananya sih mau kasih tau si Rony about my big plan, ternyata si Rony udah gak ada dirumah. Kata si Bapak, dia tiba-tiba dibawa kabur ibunya. Huff! What an unstable mother... 

Eventhough, there's still Laila, a female baby girl. Wajahnya lugu dan lucu, but I know, I cant adopt her for sure.. gak mungkin kali kalo aku adopsi dia saat ini, keadaannya si Bapak juga depressi berat ditinggal orang-orang yang beliau kasihi, makanya aku gak berani merencanakan adopsi dalam waktu dekat.

Ada sedikit kecewa sih sebenarnya, niatku punya anak gagal saat itu juga. Tapi kekasihku, berkata lain :
yah.. mungkin belom jodoh ya si Rony sama kita, Ling.. tapi alhamdulillah, kita mesti bersyukur si Ibunya udah ada niatan ngurus dia lagi..
dalam batinku : 
amin ya robbal alamin, semoga aja deh si Ibu benar-benar mengurus si Rony dengan BAIK :)

Yah, begitulah impianku-dan didukung kekasih- untuk punya anak sedini mungkin. 
Dan belakangan, tampaknya mimpi punya anak itu bukan sekedar mimpi loh...

You know what??

Awal Agustus ini Alloh SWT mengabulkan mimpiku itu, dan hebohnya, DIA tidak hanya memberiku satu anak, but, HE gives me seventeen children in a time!
Muka- muka polos yang ada dalam poto diatas adalah jawabannya :)

Mau kenalan dengan mereka?
tunggu ya, beberapa waktu yang akan datang :)

*NB: lagunya ROULLETTE masih ku replay terus-terusan nih.. tampaknya aku benar-benar jatuh cinta sama semua anak- anakku. I love you, kids :)
-btw, baru nyadar di mukadimah tulisan, aku merencanakan nulis singkat, but in fact?? haha, emang manusia hanya bisa berencana yaa.. Tuhan lah yang akhirnya menentukan.. lihat nih, akhirnya, postingku panjang banggggeeett, hehe

Enjoy my true story :)




diary of an ordinary 

IKHA OKTAVIANTI



19.8.10

Friendster - ikha oktavianti's Photos

Friendster - ikha oktavianti's Photos: culuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnn

Friendster - ikha oktavianti's Photos

Friendster - ikha oktavianti's Photos: foto yang pertama kali diunduh sama kekasih.. wkwkwkwkwk

SmiLe Up,,,

SmiLe Up,,,:

foto culun jaman baheulaaaaaaaaaa...
huhuhuu

17.8.10

Confession

Selasa, 17 Agustus 2010



ah, ternyata selama ini rinduku salah tuju.. harusnya kulayangkan hanya padaMU wahai Tuhanku.. bukan pada sesuatu yang tiada sempurna dihadapanMU.. ah, betapa kini tinggal rasa malu didiriku.. ampuni aku dan sgala khilafku..


Begitulah kiranya konten status dari Facebookku beberapa jam yang lalu, yang kemudian mengundang komentar dari beberapa sahabat di jejaring sosial itu. Yah, sesuai makna yang tersurat di sebaris kalimat itu. Pengakuan jujur. Sebenarnya, aku hanya tersadar dari kekhilafan dalam hidupku. Buktinya telah banyak kalimat rindu yang hanya tertuju pada sesuatu yang sifatnya temporary

Sepanjang malam, aku menyesal dan tersadar oleh alunan Qiro'ah ibundaku tersayang. Hati ini rasanya bagai diiris sembilu. Merasa ditelanjangi dari lusuhnya gaun kesalahan yang disebabkan oleh nurani yang limit iman. Merasa sangat kecil dan tak tau diri.

Bukankah semua yang tiada abadi akan hilang suatu ketika? 

Ada satu cinta yang kadang terabaikan, mulut manis  hanya saat berkata 'percaya dan beriman' kepada sang Maha Pengasih dan Penyayang, padahal justru Dialah yang mempunyai sifat pengasih dan penyayang sebenarnya.

Dia telah memberikan udara untuk bernafas. Dia memberikan angin yang senantiasa membelai rambut  ketika rehat duduk di pantai, Dia memberikan sinar matahari yang begitu cerah sehingga semua makhluk dapat menjalani kehidupan di siang hari, dan menerangi dengan sinar rembulan ketika gelap menjelang.

Aku menangkap sesuatu yang salah pada sistem rindu yang tersetting di hatiku. Harusnya segera kuralat mesin produksi rindu di hati agar galat pada hidup bisa kuhindari.

Ah, aku menyesal, pada semua excess rindu yang salah arah. Rindu platonis belaka. Hiperbola yang hanya menipiskan rasa syukurku pada Sang Pencipta yang lebih pantas dipuja.

Aku tertipu pada seribu alasan dunia mengapa harus menjunjung rindu yang hampir saja luput dari track ihwalnya. Rinduku membabi buta, namun bukan untuk Yang Maha Kuasa. 

Ah, sungguh malu..

Malu pada sentilan ayattulloh yang terlantun khusyuk menusuk kalbu. Ya Alloh Dzat maha Penguasa Hati, berikanlah ampun pada hambaMu yang hina dina ini, demi secuil perhatian yang sebenarnya telah Kau berikan utuh, aku telah kufur... 

Astagfirullohaladzim, naudzubillah..

Ampuni aku ya Rabb yang Maha Mengampuni, atas segala khilaf yang tercipta karena egoisme yang nyata tak bisa masuk akal. Aku hanya hambaMu yang sungguh haus akan regukan siraman rohani, yang sungguh butuh semilyar tuntunan wisata hati.

Akan hamba koreksi rindu yang tumpah ruah penuh pesona. Akan hamba sertakan do'a dan harapan di setiap bait rinai rindu yang menggelora, agar kelak cinta halal berada dalam dekapan. Rindu ini akan dikemas dengan bungkus ketaqwaan padaMu. Akan hamba tiru padanan air yang mengalir, segalanya akan tunduk pada kodrat berdasarkan Sunnatulloh. Insyaallah.

Hanya Engkau Maha Penguasa Hati, mudahkanlah jalan hamba menuju rindu yang mulia, rindu yang terlindung dari lihainya syaiton menggoda manusia. Rindu yang ikhlas dan tak menipu. Rindu yang mengungkapkan gundah sang ratu ketika bertanya- tanya pada utusan yang mengantar rindu pada daulat yang seharusnya. Rindu yang wujudnya rona wangian yang baunya menyerata alam taman hati dan mendamaikan. Rindu sesuai tuntunanMu wahai Yang Maha Membolak balikkan hati. Rindu terfilter yang hanya berfungsi menyemangatiku menjadi insan yang lebih BAIK.






Diary of ordinary

Ikha Oktavianti

15.8.10

InSomNia




Tik Tok Tik Tok

Hampir sahur, 
dan aku belum bisa tidur..
Alunan lulaby yang biasa menemani,
justru kali ini membuatku terjaga..

Menghitung kambing?
ah, yang ini malah membuatku mengingatnya (Pak Uwo)..
Pikiranku tak mau dimanipulasi,
Mataku tak bisa diajak kompromi,
Hati disesaki umpatan menjelang pagi.

Hah! Dasar INSOMNIA sialan!
Kamu jahat tiada terperi..
Memaksaku terjaga dengan raga yang nyaris tak bertenaga..
Membungkusku dalam peti takut mati..

INSOMNIA!
Please, set me free..
Let me see him,

I beg u..
deep down inside my heart..

Please, set me free, tonite ....



sebuah percakapan gila, 
antara saya dan insomnia 
yang sering memberi saya waktu ekstra di malam gulita
15/08/2010
IKHA OKTAVIANTI

14.8.10

KAMU

 

kamu, ah, kamu..

tidak heran ya rasaku tak pernah habis untukmu,

kamu dan manja-manjamu itu.

ROMANTIS.

meski bukan kata-kata puitis,
atau senandung yang bisa bikin nangis- nangis.

ah, kamu memang begitu,
mengaturku di sela sejuta canda tawamu,
membuatku terharu dan tentu saja merindu.

dan kamu,
kuharap akan terus begitu,
tak peduli meski waktu terus berlalu.

kamu, akan slalu
memenjarakanku dengan pesonamu,
memaksaku berada tepat dibelakangmu.
mengekormu dan tentu saja meniru keBAIKanmu.

Gudnite, sweetheart :)

 

 

 

diary of an ordinary

14 August 2010

sebuah rona kata di hati,

ketika malam ini kita bertemu lagi,

yah, meski hanya sebentar melepas dahaga di hari ketiga puasa

finally, like usual, 

i just wanna say thank for a bowl of 'mie ayam gang kelinci' dan suapan nasgornya.

I didn't only eat it, but also tasted and sensed it..

last but not least,

may I say, you are so cute tonite.

and YES, am so happy to have you by my side..

I LOVE YOU 

13.8.10

Sepotong Fragmen




Seorang lelaki datang dan duduk di kursi sebelah kiri saya, namun saya tak begitu memerhatikannya. Karena pandangan ini tengah tertuju pada sebuah fragmen yang tengah berlangsung di depan mata saya. seorang bapak tengah menyantap lezat makanan yang dibawanya, sedangkan anak lelakinya yang baru berusia sekitar tiga tahun mencoba meminta makanan Ayahnya. Sesekali sang Ayah memberinya sesuap nasi, kemudian anaknya bermain lagi. lelaki itu nampak sangat menikmati makan siangnya itu, sedangkan anaknya hanya disuapi beberapa kali saja.

“Tega sekali bapak itu ya, ia makan sangat banyak sedangkan anaknya hanya diberi satu dua suap saja. Kenapa ia tak mendahulukan anaknya makan? Orang tua kan biasanya berkorban, biarlah ia tidak makan yang penting anaknya makan lebih dulu…” suara di sebelah saya memecah konsentrasi pandangan saya pada adegan di depan. Rupanya bukan hanya saya yang menyaksikan adegan Ayah dan anak yang tengah menikmati makan siang di ruang tunggu B-6 Bandara Soekarno Hatta itu.

Saya menghela nafas, membetulkan posisi duduk yang sebenarnya sudah cukup nyaman. Saya menoleh ke sebelah kiri, ke arah suara yang barusan kemudian memberikan senyum kepadanya. Ia, lelaki yang belum lama datang dan duduk di kursi sebelah kiri saya itu ternyata ikut menjadi pemirsa adegan ayah dan anak di hadapan saya. Kali ini saya harus menjelaskan kepada lelaki di sebelah kiri saya tentang adegan yang tengah berlangsung itu.

“Sayang sekali, Anda melewatkan adegan terbaiknya dan hanya menonton potongan sisanya saja. Saya yakin jika Anda datang lebih awal, Anda akan tersenyum dibuatnya dan tak mungkin berkomentar seperti tadi…” ucap saya.

Kini giliran lelaki itu yang membetulkan posisi duduknya, wajahnya menghadap ke saya. “Adegan apa yang saya lewati?”

Sebelum lelaki itu datang, kira-kira tiga puluh menit berselang, seorang lelaki bersama anaknya tiba dan memilih tempat duduk di depan saya. Tak berapa lama sang Ayah membuka sebuah kotak makanan dan mulai menyuapi makanan ke anaknya. Perlahan dan penuh kasih sayang ia menyuapi, mulai dari lauknya, nasi, juga sesekali ia memberikan minum. Ketika anaknya tersedak karena makan sambil bicara, ia memberi nasihat dengan lembut, “habiskan dulu yang di dalam mulut, baru bicara ya nak,” kemudian ia menyodorkan air minum ke anaknya.

Anak lelakinya itu terbilang aktif, sambil makan ia berlari sana-sini. “Ayah lebih suka kalau Abang duduk,” Ah, sebuah kalimat positif yang mengagumkan. Biasanya orang tua yang sedang memberi makan dan anaknya berlarian akan berteriak, “Abang! Jangan lari-larian, Ayah capek!” atau “Duduk disini! Jangan lari-larian, ibu nggak mau nyuapin lagi nih…”

Sang anak tetap berlari meski ayahnya lebih suka ia duduk, namun tak sedikitpun ia marah. Tak berapa lama, anaknya tersandung kaki kursi dan jatuh. Makanan yang masih di mulutnya pun ikut tumpah keluar. Lagi-lagi ia tak marah, ia berdiri segera membangunkan anaknya. Kemudian dengan sabar memunguti makanan yang berserak di lantai. Anaknya menatap apa yang dilakukan ayahnya, “Kalau abang duduk dan diam, nggak akan jatuh begini kan…” anaknya mengangguk tanda mengerti.

Sejak itu, anaknya yang bertubuh gempal itu duduk diam dan membuat ayahnya lebih tenang menyuapi hingga makanannya habis. “jangan lupa, baca doa habis makan bagaimana?” tak lama, terdengar suara lucu melafazkan doa sehabis makan. Terbata-bata ia mencoba melafazkannya sambil dibantu ayahnya untuk mengingat bagian yang lupa.

Setelah itu, ayahnya berkata, “Abang sudah makan, sekarang gantian ayah ya yang makan…”

Nah, adegan inilah yang terlewati oleh lelaki yang baru datang dan duduk di sebelah kiri saya. Ia hanya melihat adegan sisanya yang tentu saja bukan bagian terbaik dari fragmen ayah dan anak di hadapan saya itu.




***

Kerap kita melihat sesuatu tidak utuh, kemudian mencoba memberi penilaian dari yang tidak utuh itu. Padahal kalau kita mau meluangkan waktu lebih banyak untuk mengetahui sesuatu lebih dalam dan lebih utuh, banyak hal yang akan mampu mengubah pandangan kita terhadap sesuatu, ataupun seseorang.


Sebagai perenungan saja, terutama untuk sahabat dekat saya yang merasa telah memilih orang yang salah dalam hidupnya. Yang kuat dan tabah ya sayang...
Sebenarnya sebaik-baiknya rencana adalah rencana Allah semata.
Dan memang suatu jalan yang telah ditentukanNya bila tiba sampai saat ini kau sampai di titik yang kau pijak sekarang. Bangkitlah dan tataplah dunia, ada rencana indah untukmu di depan sana....  
karna sesungguhnya ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, Allah membuka pintu kebahagiaan yang lain yang harus kau cari sendiri. 


maaf, kopas dulu
karena malam melarangku menulis banyak
karena malam menyita ide pikiranku dengan dua project besarku
-SKRIPSI
-The Holy Journey 2008 (Perjalanan Haji 2008)
Bismillahirahmannirahim
Wish me luck :)

12.8.10

Singkong (Sebuah Pilihan Cemilan selama Ramadhan)


Merekam fenomena tingginya harga bahan makanan pokok di pasaran dewasa ini membuat saya tergerak hati untuk memanfaatkan bahan makanan pokok sederhana sebagai  bahan makanan pokok pengganti, utamanya beras. Saya memulainya dengan melirik potensi singkong sebagai salah satu bahan substitusi pengganti beras. Selain terdapat dimana- mana, mudah diperoleh, juga harganya sangat terjangkau untuk masyarakat dengan tingkat perekonomian rendah sekalipun. Singkong banyak ditemui di desa, tapi seiring berkembangpesatnya alat transportasi menuju kota, singkong bukan lagi menjadi komoditi yang sulit dicari.

Bila kembali mengingat pelajaran Sekolah Dasar beberapa tahun silam,  kita akan sadar bahwa sebenarnya singkong sudah sejak dulu diakui sebagai makanan pokok selain nasi oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya bagian umbi saja yang dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi, namun daun, kulit dan batangnya pun dapat dimanfaatkan. Bahkan bila dapat mengolahnya dengan baik dan benar, bisa jadi hal ini merupakan peluang bisnis yang menguntungkan. 

Berdasarkan penyesuaian dari beberapa artikel yang saya baca di ranah dunia maya ini, pada dasarnya, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah tanah air. Di beberapa daerah, singkong (manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain. Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Cara untuk menanam tanaman ini, dapat dilakukan dengan stek batang singkong tua.

Lebih dalam, saya mengutip pernyataan pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, yang menyatakan bahwa efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Untuk umbi singkong sendiri, memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batangnya mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Potensi dari tanaman singkong ini sangat beraneka ragam dan yang pasti kaya akan manfaat. Bila digunakan sebagai penganan dapat diolah menjadi keripik, kudapan, sayuran, tape, cake, puding, roti atau berbagai hidangan lezat lainnya. Selain itu juga memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Diantaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri dan dapat meningkatkan stamina. Bahkan singkong atau ubi kayu ini dapat juga dibuat tepung singkong yaitu tepung tapioca yang dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, karena tepung ini baik untuk pengidap alergi.

Saya sendiri telah mulai memperhitungkan potensi singkong dengan melakukan aksi yang kongkrit, diantaranya adalah mulai mengaplikasikan beberapa resep berbahan utama singkong. Berikut adalah salah satu resep yang sudah saya praktikkan di dapur saya.


Kue Klepon Singkong ala Chef Ikha Oktavianti





Bahan:
 
350 gram singkong parut
50 gram kelapa agak muda, parut
1 sendok teh pasta pandan
100 gram gula merah, iris-iris
1/4 butir kelapa agak muda, parut
1/4 sendok teh garam

Cara membuat:
  1. Kukus kelapa muda yang diberi garam. Sisihkan.
  2. Campur singkong, kelapa, pasta pandan. Aduk rata.
  3. Ambil 1 sendok teh adonan. Isi dengan gula iris. Rapatkan. Bentuk bulat. Kukus 10 menit.
  4. Gulingkan di kelapa parut kukus.

resep diatas diadaptasi dari artikel ini.


Demikian adalah sedikit informasi yang bisa saya bagi di bulan suci ramadhan ini. Resep diatas bisa dicoba praktikan untuk menambah semarak masakan yang disajikan di meja makan ketika berbuka maupun sahur. Sajikan selagi hangat agar lebih nikmat. Semoga bermanfaat. 

Sebuah Sisipan Ramadhan
Ikha Oktavianti

11.8.10

Tips Wanita Cantik!

Salon,

Kenapa ya tiba-tiba saya rindu merasakan kepala saya dicreambath, wajah saya dimasker, dan tubuh saya dipijit-pijit oleh yang ahli. 

Tapi kemudian saya teringat conversation saya dengan orang yang saya anggap sebagai my light guide beberapa waktu yang lalu. Tentang teori proporsi. Yang mana dalam hidup, termasuk dalam hal financial itu harus dimanage dengan baik dan yang baik itu selalu memperhitungkan teori proporsi.

Lalu dengan kondisi saya yang sekarang, saya masih mahasiswa, seorang pengangguran tak kentara, apakah saya bisa merasakan nikmatnya dimanja oleh kapster-kapster yang ahli dibidangnya?

Apakah jumlah input tetap yang saya dapatkan perbulan cukup menunjang guna memenuhi kebutuhan tersier itu?

Ah, saya kemudian sadar, ternyata saya kembali berkhayal, mungkin memang ada baiknya saya menunda hasrat kewanitaan saya. 

Lalu pertanyaannya tidak berhenti, 

Sampai kapan menundanya ya?

Apakah sampai beasiswa saya turun? 
Yah, dengar-dengar sih akhir bulan ini bonus atas prestasi kecil saya itu akan dicairkan, tapi toh masih kabar angin.

Sedangkan perawatan yang saya maksudkan ini benar-benar essensial. Kulit wanita kulit yang sensitif, apa masih bagus bila harus berlama lagi menunggu dirawat?

Disamping alasan perawatan diri, saya juga seorang yang ingin selalu tampil sebaik mungkin. Saya terhitung memperhatikan detail yang visible dalam diri saya. Saya tidak ingin terlihat tidak menarik, seperti visi yang saya tulis di kotak kecil berlabel 'sedikit tentang saya' di sudut atas blog saya ini; i wanna be a lovable maiden.
 
Kemudian saya kembali berpikir pada fitrah saya sebagai perempuan, saya benar-benar membutuhkan perawatan lahiriah setelah perawatan batiniah. Saya memutar otak agar saya bisa menyeimbangkan keinginan saya dengan teori proporsi financial yang belakangan saya anut.
 
Hmm, bukan hal yang mudah, banyak sekali hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang yang 'cantik'. Lalu saya mendapatkan ide ini, sebuah ide sederhana yang tiba-tiba terlintas di kepala saya.
 
Sebuah perawatan tradisional!
 
Ya. Saya memutuskan untuk memakai perawatan tradisional untuk tetap menjadi cantik & tentu saja lovable.
 
Saya menggunakan lulur untuk menjaga kesehatan kulit wajah dan tubuh saya. Saya menggunakan lidah buaya untuk menjaga kekuatan akar rambut saya. Saya merasa tak perlu lagi perawatan body massage, saya menggantinya dengan olahraga ringan, dan saya pilih senam, karena kebetulan ayah saya yang notabene guru olahraga itu mempunyai bejibun kaset senam. Biarpun pengganti body massage rada nyleneh, tapi cukup berhasil menggerakkan otot- otot tubuh.

Selain praktis, murah biaya, tentu saja karena perawatan yang saya maksud diatas bisa dilakukan sendiri kapanpun dirumah saya yang nyaman ini.  

Saya banyak mendapatkan informasi dari dunia maya ini, berikut beberapa tips yang saya dapatkan dengan bantuan google:

1. Lulur
Siapa sih yang tidak ingin punya kulit mulus dan lembut? Apa pun caranya, kadang orang malah bersedia ‘diapakan saja’ untuk memiliki kulit tersebut. Salah satu cara yang paling sederhana dan sudah jadi resep standar adalah luluran. Luluran memang bertujuan untuk mengikis lapisan sel kulit mati. Ibarat membuat ‘kerak’, mengangkat lapisan sel kulit mati tentunya akan membuat kulit menjadi lebih halus dan lembut.

untuk mendapatkan hasil maksimal, lulur tradisional sebaiknya tidak dilakukan sendirian. Tentunya agar semua bagian dari tubuh anda juga mendapatkan ‘jatah’ dilulur, dan tidak hanya terbatas bagian yang terjangkau oleh tangan anda.

jika anda malas ke salon untuk luluran tapi punya tempat lulur langganan yang dapat dipanggil ke rumah, luluran tetap bisa dilakukan dengan efektif. Tapi seandainya anda memang berniat untuk sekedar luluran sendiri tanpa harus ke tempat lulur, sebaiknya sih tahu urutan ritual yang harus dilakukan.

Simak tips berikut ini!

gunakan minyak urut khusus sebelum luluran dan pijat tubuh perlahan-lahan
setelah itu baru oleskan bahan lulur herbal dengan merata
biarkan mengering dengan mendiamkannya beberapa saat
bahan lulur tradisional yang sudah setengah mengering, bisa mulai diluruhkan. Caranya adalah dengan menggosok-gosokkannya pelan-pelan agar kulit tidak lecet.
setelah luruh, bilas permukaan tubuh yang diolesi lulur tadi dengan air hangat untuk membersihkan sisa kotoran bekas bahan lulur. Air hangat berfungsi untuk membuka pori-pori tubuh
kemudian siram tubuh dengan air dingin untuk menutup kembali pori-pori kulit.
untuk melembapkan kulit dengan sempurna, setelah dikeringkan, gunakan body lotion.Mendapatkan kulit halus dan lembut dengan lulur herbal bisa dilakukan satu kali dalam seminggu.

2. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya terkenal untuk membuat rambut menjadi lembut sehingga rambut menjadi indah. Mungkin manfaat ini sudah kita dengar sejak kecil, kita sering dianjurkan menggunakan lidah buaya agar rambut indah. Itulah sebabnya banyak shampo yang menggunakan ekstrak lidah buaya dalam produknya. Manfaat ini didapat dari kandungan glyco protein. Bila Anda memiliki tanaman ini di rumah, Anda dapat memanfaatkannya dengan cara mengupas kulitnya kemudian menggosokkan bagian dagingnya ke kulit kepala dan rambut agar rambut menjadi subur dan indah.
Lignin merupakan kandungan yang terdapat di dalam daun lidah buaya yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kulit tidak menjadi kering dan terjaga elastisitasnya, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya alergi kulit pada pemakainya. Ditambah dengan kandungan antrakuinon dan asam amino yang akan sangat berguna bagi kulit karena membantu kulit untuk segera memperbarui diri untuk menghasilkan sel-sel baru dan dapat menghilangkan sel kulit mati. Daging dari daun lidah buaya ini juga memiliki tingkat keasaman yang sama dengan yang dimiliki manusia dan mampu meresap dengan baik ke dalam tubuh juga memiliki kandungan saponin yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Penggunaan secara teratur dapat membuat kulit Anda sehat dan tampak cantik berseri. Anda juga dapat memanfaatkan aloe vera sebagai masker wajah, karena juga mengandung antioksidan yang mencegah penuaan dini.
Efek dingin dari jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan pertama saat Anda menderita luka bakar atau tersiram air panas. Dapat pula dimanfaatkan untuk kulit yang perih akibat sengatan matahari yang berlebih. Cukup tempelkan daging lidah buaya pada daerah yang terluka. Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya akan membantu proses penyembuhan.
artikel mengenai lidah buaya dikopas dari sini.


Yuhuu, menjadi seorang perempuan memang harus cerdas!


 



9.8.10

My Future dream II

Sebelum membaca yang kedua, akan lebih bijaksana apabila meluangkan sejenak waktu untuk membaca part I disini.

Siang ini kau sudah meneleponku lebih dari tiga kali, setiap kali kuangkat, kau selalu tertawa kecil dan berbisik tak bisa berkata banyak. Katamu, ada surprise yang ingin kau ungkapkan padaku, tapi tidak bisa kau katakan lewat udara, melainkan harus bertatap muka. Aku semakin penasaran dan tak sabar menunggumu pulang dari kantor. Seharian penuh aku terus menerka- terka semua kemungkinan surprise yang kau maksud. Tapi nihil. Aku tak bisa menerka. Kau begitu pintar membungkus surprise itu.
Sorenya ketika kudengar suara mobil yang kau kendarai itu, aku segera keluar rumah menuju garasi. Aku bersama si bungsu yang berjalan tertatih- tatih. Kau keluar dari pintu mobil sebelah kanan, sementara si sulung berlarian ke arahku setelah menutup pintu mobil sebelah kiri. Hari ini hari pertama si sulung masuk Sekolah Dasar Terpadu, seperti impian kita sejak dulu, akhirnya si sulung kita sekolahkan ke salah satu sekolah terpadu unggulan di kota ini.
Kau tersenyum sangat lebar dan segera mencium keningku berikut mencium si bungsu yang kegirangan menyambutmu. Kau membisikkan kalimat yang tak pernah lupa kau ucapkan padaku, begitu ekspressive.
‘I love you, bunda’, bisikmu. Kemudian kubalas dengan senyum manja sambil mengendorkan ikatan dasimu. Kini si bungsu tak meronta, ia sudah bisa berdiri sendiri dengan pijakan kedua kakinya.
‘I have something for you, dear’, katamu pada si bungsu setelah mensucikan kaki dan tanganmu di kran air depan rumah. Kau selalu melakukannya sebelum masuk rumah, dan memang itu menjadi salah satu aturan di keluarga kecil kita. Barangsiapa baru saja datang ke rumah setelah bepergian, maka harus mensucikan diri dulu sebelum masuk ke dalam istana kita. Kau dan aku tak pernah menginginkan ada syaitan yang masuk melalui kotoran atau najis yang menempel di jiwa atau raga kita. Semoga Alloh SWT selalu menjaga kesucian istana kita yang sederhana ini dengan kuasaNYA. Amin.   
Si bungsu merengek padamu, makhluk kecil itu seakan mengerti arti dari kata- kata yang baru saja kau ucapkan. Wajahnya yang lucu terus menempel mendekapmu. Aku selalu tertawa melihat tingkah lucunya itu. Sementara kau menggoda si bungsu dengan bingkisan kecil yang kau bawa, aku mendekati si sulung yang juga baru saja selesai mensucikan kaki dan tangannya dari najis.
‘Hows your day, dude?’, tanyaku. Aku membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris ketika berkomunikasi dengan kedua jagoan kecilku ini. Ini salah satu mimpiku, bahkan sejak sebelum kita menikah, aku selalu mengusulkannya padamu tentang berbagai caraku mendidik mereka, dan kau dengan bijaksana selalu menyetujuinya. Ini demi kebaikkan mereka. Aku ingin mendidiknya menjadi seorang multilanguage, selain terbukti sangat membantu proses akuisisi bahasa anak, juga meningkatkan potensi otak mereka, informasi tersebut kudapatkan saat aku mengikuti kuliah ‘Language Acquisition’ di Jurusan Sastra Inggris beberapa tahun silam.
Si sulung meraih tanganku, mencium punggung tanganku dan menempelkan kedua pipi chubby-nya ke kedua pipiku bergantian. Ia berucap dengan semangat.
‘Everything’s alright, Bunda.. I’m happy’, teriaknya girang, sambil setelah itu aku membantunya melepas tas punggung warna hitam bergambar robot dari punggung. Ia sendiri yang kemudian menjinjing kedua sepatunya ke dalam rumah dan meletakkan di rak sepatu.
‘Good job, sayang!’, pujiku untuk kemandirian jagoan cilikku itu, diikuti jempol yang kuarahkan kepadanya. Dia membalasnya dengan gesture serupa, sambil tentu saja melemparkan senyum, senyum berlesung pipit, senyum yang manis seperti senyummu; senyum Papanya.
Tak lama setelah banyak bercerita mengenai hari pertama di sekolahnya, si sulung mengajak si bungsu bermain di ruang tengah. Beberapa robot- robotan dan miniature motor gede tumpah ruah di hadapan mereka. Di tengah keasyikan mereka bermain berdua, kau mendekatiku. Kau membelai rambutku yang panjang dan tetap kupelihara hitam. Kau menatap kedua bola mataku dalam. Kemesraan ini sama persis dengan hari – hari yang lalu. Dalam sayup- sayup suara gaduh di ruang tengah, kau ungkapkan surprise yang sedari tadi sudah kutunggu.
‘Bunda, aku dipromosikan!’, katamu sambil mendekap tubuhku. Aku bisa merasakan kebahagiaan yang meluap-luap di hati dan terpancar di wajahmu.
‘Alhamdulillah, I love you, hanii… jangan lupa bersyukur, sayang’, aku menyambut dekapanmu, sangat erat. Aku sangat bahagia mendengar surprise yang baru saja kau ucapkan itu. Kau dan aku tak bisa berhenti mengucap syukur dari semua rasa bahagia tiada tara ini. Terimakasih ya Rabb, Engkau selalu melimpahi keluarga kecil kami dengan barokahmu.   Alhamdulillahirabil’ alamin… 



** an extraordinary dream in my ordinary life :) 
IKHA OKTAVIANTI



           

8.8.10

She's my Favorite!

Sabtu, 7 August 2010

Congratulatiiiioooonn!!!




Yup!
She's my lil sister. Setelah sekitar sebulan lalu saya menulis tentang dirinya disini. Kini , di postingan ini, saya bermaksud kembali mengungkapkan kebanggaan saya padanya. Ya, Sabtu kemarin, adik perempuan saya yang cantiknya selangit tapi sedikit jutek dan cerewet itu dinobatkan sebagai Putri Favorite di sekolahnya. Congratulation, sist :)

Sedikit ingin flash back, sekaligus menceritakan sekilas usahanya mendapatkan gelar itu, maka akan saya tuliskan beberapa potongan kisah yang berkaitan dengan acara penobatan tersebut.

Sejak hari Senin, adik saya yang sudah mulai berani berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor sendiri itu pulangnya selalu sore hari. Bukan karena ia 'tersesat' mencari jalan pulang kerumah, tapi karena di sekolah ia mendapatkan kepercayaan mewakili kelasnya untuk maju di ajang pemilihan Putra Putri SMAGA. Praktis, dalam jangka waktu seminggu, terhitung sejak Senin sampai Sabtu, ia harus mengikuti seleksi bertahap, mulai dari tes akademik, tes bahasa asing, tes potensi & kepribadian, tes bakat, dan yang terakhir final perfomance.

Mulanya, pada hari pertama, ia mengaku merasa tak yakin bisa mengerjakan tes akademik, disebabkan ia merasa tidak begitu konsentrasi ketika mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh panitia yang notabene adalah guru-gurunya sendiri. Kendati mengaku sudah agak menyerah, rupanya ia tak menghentikan usahanya sampai hari pertama saja.

Pada hari kedua, ia berusaha tampil maksimal dalam menyelesaikan tes wajib selanjutnya, yaitu pidato bahasa asing. Adik saya memutuskan untuk memilih pidato dengan bahasa Inggris, ia merasa lebih yakin dan percaya diri dengan kemampuannya menggunakan bahasa internasional tersebut. Saya cukup mengetahui kerja keras adik saya ini, pasalnya saya melihat sendiri, pada malam hari menjelang hari kedua, ia tak hentinya berlatih berpidato, agaknya ia ingin menyempurnakan pronunciation berikut vocabulary berkenaan dengan topic pidatonya. Seingat saya, adik saya mengangkat topic pidato 'THE DANGER OF SMOKING', saya tahu betul, ia sengaja menginvasi modem dan laptop demi browsing materi berkenaan dengan topic yang diangkatnya tersebut. Salut pada perjuangannya.

Tak hanya menyelesaikan tes pidato bahasa asing, pada hari kedua ia juga harus mengikuti tes potensi dan kepribadian. Berdasarkan ceritanya sepulang sekolah, ia banyak mendapat compliments dari guru yang mengetesnya. 'Ibu guru menilai saya anak yang cantik dan sholehah , mbak', ungkapnya malu- malu kepada saya, dan tentu saja saya segera mengamini-nya.

Hari ketiga adalah hari yang menyenangkan baginya, karena menurutnya pada hari itu hanya dilangsungkan tes bakat. Tanpa berpikir panjang, adik saya memilih untuk unjuk bakat menari tarian jawa. Ya, saya pun merasa sangat yakin adik saya bisa menuntaskan tes bakat  dengan tanpa masalah. I know, she's surely a talented dancer.  

Hari keempat adalah hari pengumuman seleksi awal, saya dan ibu serta bapak jelas menantikan kabar adik saya sepulang sekolah. Dan ternyata, she got it! Ia mengaku gembira karena berhasil menjadi salah satu finalis yang masuk 10 besar dari sekitar 25 pasang perwakilan kelas. Dari 10 finalis tersebut akan diambil 2 pasang terbaik, sepasang Putra Putri Sekolah, dan sepasang lagi adalah Putra Putri Favorite. 

Sejak pulang sekolah pada hari keempat, saya, ibu serta bapak saya gencar mengirim SMS dukungan untuk adik saya. Ya, layaknya ajang pemilihan Putra Putri yang lain, ajang pemilihan Putra Putri di sekolah adik saya pun mengaplikasikan sistem yang sama dalam pemberian dukungan, yaitu dukungan diberikan melalui SMS. Saya sekeluarga sangat antusias mendukung adik saya tersayang, tak heran, selain meminta dukungan dari kerabat dan teman- teman dekat, kami juga membeli banyak kartu perdana semata hanya untuk mendukung adik saya dalam ajang sederhana itu. Kami mengumpulkan HP bekas layak pakai yang sudah lama kami museumkan. Meskipun masih saja ngadat- ngadat ketika difungsikan, but, they're really helpful at that time.


Pada hari kelima, sepulang sekolah, saatnya adik saya melengkapi semua perlengkapan demi meraih predikat the best performance pada hari pemilihan. Terus terang, untuk urusan baju kebaya sudah beres, hanya kurang sandal highheels, dan sedikit malang, karena adik saya mempunyai ukuran kaki jumbo, sama dengan ukuran kaki saya. Alhasil, saya dan adik saya harus ngubres kios- kios sepatu sandal yang menyediakan ukuran jumbo demi mendapatkan sepasang sandal highheels yang nyaman dipakai untuk berjalan berlenggok- lenggok di atas panggung.  Setelah merasa cocok dengan highheels pilihannya sendiri (yang banyak dipengaruhi saya), adik saya saya antarkan kembali ke sekolah untuk mengikuti gladi bersih. Menurut ceritanya, saat gladi bersih, ia ditatar untuk latihan berjalan ala model catwalk, tentunya dengan memakai highheels yang baru saja kami beli.

Hari keenam adalah hari Sabtu, yaitu hari dimana akan berlangsung acara pemilihan Putra Putri di sekolahnya. Sesuai yang dijadwalkan, adik saya harus datang ke sekolahnya sebelum pukul 11 WIB. Namun, untuk memaksimalkan persiapan,  adik saya memutuskan untuk datang lebih awal. Pagi harinya, sekitar pukul 8 WIB, saya mengantar adik saya ke salon kecantikan untuk make up. Setelah dandanan beres, sekitar pukul 9.30 WIB, saya meneleponkan taksi untuk mengantarkan adik saya menuju ke lokasi ajang pemilihan a.k.a ke sekolahnya di SMA Negeri 3 Surakarta, maklum saya belum bisa menyetir, dan kebetulan hari itu juga Bapak sedang ada acara, sehingga taksi menjadi sebuah pilihan terakhir dan boros. Saya sendiri setelah selesai membereskan biaya salon, juga langsung menyusul adik saya menuju ke sekolahnya. Ya, saya sudah janji akan mengantarnya sampai sekolah, biarpun kami menggunakan alat transportasi yang berbeda, setidaknya saya ingin menyemangatinya sampai gerbang masuk sekolahnya. Seperti komen saya di status FB nya, saya mengingatkannya untuk terus semangat : Keep spirit, keep smiling, you're the best!

Saya tidak diperkenankan masuk ke dalam lokasi sekolah, alasannya karena yang sedang digelar merupakan acara internal. Jadi, saya kemudian pulang kerumah dan tetap dengan semangat memberikan dukungan SMS untuk adik saya yang saya kirimkan ke nomor hot line yang telah ditentukan oleh panitia.

Setelah penantian yang diliputi kekhawatiran, sekitar pukul 1 siang, adik saya mengirim pesan singkat, ia mengabarkan bahwasanya  setelah menjawab pertanyaan dari juri, ia dinyatakan berhasil masuk 5 besar. Dalam pesan singkatnya dia juga menulis bahwa acara selanjutnya adalah acara penentuan, yaitu pemilihan juara umum dan juara favorite, ia minta doa dari kami, saya, ibu, serta bapak. Kami yang dirumah jelas meloloskan permohonannya, kami senantiasa mendoakan yang terbaik untuk adik saya.

Tak lama berselang, sekitar satu jam berikutnya, adik saya kembali mengirim pesan singkat ke nomor HP saya. 'Mba, jemput sekarang', tulisnya. Saya tak sabar mendengar hasil usaha kerasnya dalam ajang pemilihan Putra Putri itu, sehingga saya langsung menanyakannya lewat balasan pesan singkat saya. 'Juara berapa?' tanya saya via SMS. Sambil bersiap menjemput adik saya, saya menunggu balasan SMS darinya, dan beberapa menit kemudian dia membalas SMS saya :

'Juara Favorite!'

Saya kegirangan, saya langsung mengabarkannya pada ibu dan bapak yang juga tak sabar menunggu hasil jerih payah adik saya. Bapak dan ibu tersenyum bangga, demikian juga saya. Beberapa menit kemudian kami meluncur menjemput adik saya di Sekolahnya.

Dia sedang berdiri, dengan sebuah selempang melingkar di tubuhnya, sebuah piala digenggamnya, dan sebuah bucket bunga dalam dekapannya. Dia tersenyum lebar, merasa gembira dengan predikat yang kini disandangnya. Standing applause for her- my lil sister!

Dia memang bukan juara umum, dia juara favorite, entah kriteria apa saja yang menentukan penilaian sebagai Putri Favorite 2010, yang jelas kami sangat bahagia sekaligus bangga tiada terkira. She deserves it.

Adik saya memang bukan juara umum di sekolahnya, tapi ia juara umum di hati kami, keluarganya.

Mba bangga padamu, sist..

Jangan puas sampai disini,
ajang yang lain masih menanti...

Keep moving forward ya cah ayu :) 


Preparation



Grand Final



diary of an ordinary

Ikha Oktavianti